Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, May 2, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

Peneliti Stanford: Anak-Anak Butuh 3 Hal Ini Tapi Banyak Orang Tua Gagal Memberikannya

Topcareer.id – Ketakutan masyarakat tentang bagaimana teknologi merusak kemampuan anak-anak untuk fokus dan mencapai kesuksesan telah mencapai puncaknya, dan banyak orang tua telah mengambil tindakan ekstrem.

Penelusuran cepat di YouTube mengungkap ribuan video orang tua yang menyerbu kamar anak-anak mereka, mencabut komputer atau konsol game, dan menghancurkan perangkat menjadi beberapa bagian.

Namun, inilah yang kebanyakan orang tua tidak pahami. Teknologi bukanlah masalahnya, dan menegakkan aturan ketat seputar penggunaan teknologi bukanlah solusinya. Seharusnya akar penyebab gangguan anak-anak yang perlu ditangani.

Baca Juga: Survei: 50% Orangtua Tak Ingin Anaknya Berkarier di Balik Meja Kantor

Sebagaimana tubuh manusia membutuhkan makronutrien untuk bekerja dengan baik, jiwa manusia memiliki kebutuhannya sendiri untuk berkembang. Anak-anak pun memiliki kebutuhan psikologis.

Jadi, ketika anak-anak tidak diberi “nutrisi psikologis” yang mereka butuhkan, mereka cenderung melakukan perilaku tidak sehat secara berlebihan dan mencari kepuasan yang seringkali di lingkungan virtual.

Jika kamu ingin membesarkan anak-anak yang sukses, ini adalah tiga nutrisi psikologis terpenting yang perlu dipenuhi:

1) Otonomi

Ini mungkin terdengar seperti ide yang buruk, tetapi memberi anak kebebasan untuk mengontrol pilihan mereka sebenarnya bisa menjadi hal yang baik. Menurut satu studi yang dilakukan pada penduduk suku Maya oleh dua profesor psikologi, Marciela Correa-Chavez dan Barbara Rogoff, anak-anak yang kurang terpapar pada pendidikan formal menunjukkan “perhatian dan pembelajaran yang lebih berkelanjutan daripada rekan-rekan mereka dari keluarga suku Maya dengan keterlibatan ekstensif dalam pendidikan barat”.

Dalam sebuah wawancara dengan NPR, Dr. Suzanne Gaskins, yang telah mempelajari suku Maya selama beberapa dekade, menjelaskan bahwa banyak orang tua suku Maya memberi anak-anak mereka kebebasan yang luar biasa. “Daripada meminta orang tua menetapkan tujuan dan kemudian harus menawarkan bujukan dan hadiah untuk mencapai tujuan itu, anaklah yang menetapkan tujuan,” katanya. “Kemudian orang tua mendukung tujuan itu sebisa mereka.” ujar Dr. Suzanne.

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply