Topcareer.id – Para ahli telah lama mengetahui bahwa bernyanyi meningkatkan mood. Tetapi penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Imperial College London, University College London dan Royal College of Music, menemukan bahwa hal itu juga berdampak besar pada sistem kekebalan tubuh.
Tim menemukan bahwa bernyanyi selama satu jam menghasilkan penurunan yang signifikan dalam hormon stres, seperti kortisol, dan peningkatan sitokin, protein kekebalan yang meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit serius.
Dokter menduga bahwa mengurangi stres dan kecemasan menghilangkan ketegangan sistem kekebalan, memungkinkannya untuk menggunakan sumber dayanya dengan lebih baik dalam memerangi penyakit.
Baca Juga: Manfaat Karaoke yang Mungkin Kamu Tidak Sadari
Penelitian tersebut meningkatkan kemungkinan bahwa bernyanyi dalam paduan suara dapat membantu menempatkan pasien kanker pada posisi terbaik untuk menerima pengobatan dan menghentikan kanker kembali setelahnya.
Proyek, yang didanai oleh badan amal Perawatan Kanker Tenovus, menguji 193 anggota dari lima paduan suara yang berbeda di Cardiff, Bridgend, Pontypridd, Cwmbran dan Swansea.
Dari seluruh partisipan, 55 nya menderita kanker. Anggota paduan suara memberikan sampel air liur mereka sebelum satu jam bernyanyi, dan kemudian setelahnya. Sampel dianalisis untuk melihat perubahan apa yang terjadi pada kadar hormon dan protein kekebalan.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal ECancer Medical Science, juga menemukan bahwa orang yang paling menderita depresi mengalami peningkatan mood terbesar.
Tingkat peradangan dalam tubuh, yang diketahui mengganggu sistem kekebalan, juga turun. Dr. Ian Lewis, direktur penelitian dan kebijakan di Tenovus Cancer Care dan rekan penulis penelitian, mengatakan: ‘Ini adalah temuan yang sangat menarik. Kami telah mengumpulkan banyak bukti selama enam tahun terakhir untuk menunjukkan bahwa bernyanyi dalam paduan suara dapat memiliki berbagai manfaat sosial, emosional, dan psikologis, dan sekarang kami juga dapat melihatnya memiliki efek biologis.’ Kata Ian.
Dr. Daisy Fancourt, rekan peneliti di Center for Performance Science, kemitraan antara Royal College of Music dan Imperial College London, menambahkan: ‘Banyak orang yang terkena kanker dapat mengalami kesulitan psikologis seperti stres, kecemasan, dan depresi. Penelitian telah menunjukkan bahwa ini dapat menekan aktivitas kekebalan, pada saat pasien membutuhkan dukungan sebanyak yang mereka bisa dapatkan dari sistem kekebalan mereka.’
Diane Raybould (64) pasien kanker payudara yang mengambil bagian dalam penelitian ini, telah bernyanyi bersama paduan suara Bridgend Sing with Us sejak 2010.
Dia berkata: ‘Bernyanyi di paduan suara lebih dari sekadar kesenangan, itu benar-benar membuat Anda merasa lebih baik.’
Para pemimpin paduan suara tentu saja memainkan peran besar, tetapi begitu pula dukungan dari anggota paduan suara lainnya, program yang menginspirasi dan lagu-lagu yang membangkitkan semangat.
Rekan penulis Rosie Dow, kepala proyek Sing with Us di Tenovus Cancer Care, menambahkan: ‘Penelitian ini sangat menarik, karena menggemakan semua yang dikatakan semua anggota paduan suara kami tentang bagaimana bernyanyi telah membantu mereka.’ **(RW)
