Topcareer.id – Salah satu strategi yang kerap kali dipakai seseorang untuk menunjukkan reputasi positif dan meningkatkan posisinya dalam mencapai kesuksesan kariernya, adalah dengan melakukan Self-promotion.
Tapi jangan salah kaprah, self promotion ini berbeda dengan pencitraan. Dimana self-promotion lebih dekat kepada hal-hal yang sifatnya pencapaian (achievement). atau portofolio seseorang.
“Self-promotion adalah di mana kita menciptakan awareness pada brand kita dengan menampilkan keberhasilan, prestasi, dan cerita sukses kita,” ujar Personal Empowerment Coach & Grafolog Dwi Ayu Elita, secara virtual, Jumat (16/10/2020).
Elita menjelaskan, ada 4 cara yang bisa dilakukan untuk membangun self-promotion yang adaptif. Pertama yaitu dengan mendengarkan orang lain atau lingkungan, serta membangun relasi yang dalam dengan mereka.
“Dengan mendengar feedback dari orang lain, kita bisa mengetahui ekspektasi yang diinginkan lingkungan terhadap kita. Sehingga kita mempunyai kesempatan untuk memperlihatkan apakah ekspektasi yang diharapkan lingkungan sesuai dengan kompetensi, portofolio, dan reputasi kita,” tambahnya.
Baca juga: Tiga Kesalahan Keuangan yang Harus Dihindari Saat Usia 30-an
Cara yang kedua adalah keluar dari zona nyaman menuju zona bertumbuh. Ketika kita berhadapan dengan tantangan atau kesulitan yang menakutkan bagi kita, seringkali ini menjadi titik di mana kita menemukan potensi dan bakat kita. Momen tersebut bisa menjadi kesempatan untuk mengubah risiko yang besar, menjadi sebuah kesuksesan.
“Coba cari di mana zona kita untuk bertumbuh di dalam momen itu. Ketika berhadapan dengan situasi yang baru atau penuh ketidakpastian, kita bisa melihat apa kapasitas yang kita miliki untuk bisa diterapkan di situasi itu,” terang Elita.
Kemudian cara ketiga ini yang sering dilupakan oleh banyak, yakni mendukung satu sama lain (support others). Menurutnya banyak orang yang ingin ‘tampil’ sendiri, padahal sejatinya self-promotion ini tidak pernah mengunggulkan diri sendiri tanpa memperlihatkan support system di balik kesuksesannya.
Terakhir, adalah memiliki makna dan tujuan. Di mana seseorang harus memiliki kejelasan makna dan tujuan mengapa dia melakukan self-promoting, dan tidak semata-mata hanya untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain.
“Semua itu harus dilakukan dengan tulus dan autentik,” pungkas Elita.**(Feb)