Topcareer.id – Jika ingin sukses dalam interview kerja, kamu perlu menganggap bahwa wawancara bukan hanya sekadar menjawab pertanyaan. Selain keterampilan dan pengalaman, Emotional Intelligent (EQ) atau kecerdasan emosional juga memainkan peranan penting dalam wawancara.
Penelitian ini menemukan bahwa lebih dari 70% pengusaha lebih menghargai kecerdasan emosional daripada kemampuan alami atau IQ, dan hampir 60% pengusaha tidak akan mempekerjakan seseorang yang mereka temukan memiliki kecerdasan emosional rendah. Berikut adalah 6 cara cerdas untuk menunjukkan EQ-mu dalam wawancara, seperti dalam laman The Ladders.
1. Tunjukkan emosi yang benar
Dalam wawancara , kamu juga dinilai bagaimana bereaksi terhadap pertanyaan sulit. Tidak apa-apa untuk merasa gugup selama proses ini, tetapi jangan menutupi emosimu sepenuhnya. Misalnya, tersenyum selama wawancara selalu membantu membentuk hubungan positif antara kamu dan pewawancara.
Baca Juga: 5 Tips Tampil Lebih Natural Saat Wawancara Kerja
Jika pewawancara memberi tahu tentang pencapaian bisnis baru-baru ini, menunjukkan sedikit antusiasme berarti kamu peduli dengan bisnis dan memahami cara bereaksi.
2. Bicarakan tentang pertumbuhanmu
“Kemampuan untuk mengakui kesalahan dan belajar darinya adalah indikator kuat dari EQ yang tinggi,” tulis Top Interview. Jika ditanya tentang kelemahanmu dalam sebuah wawancara, jangan jatuh ke dalam perangkap untuk percaya bahwa kamu sempurna. Percaya atau tidak, pewawancara tidak ingin mendengarnya.
“Bicaralah secara terbuka tentang kekurangan dari masa lalu profesionalmu dan kemudian tambahkan putaran positif: apa yang kamu pelajari dan bagaimana kamu menerapkan pelajaran sejak saat itu.”
3. Dengarkan secara aktif
Jangan memberikan jawaban asal untuk pertanyaan umum. Sebaliknya, dengarkan baik-baik pertanyaan yang diajukan dan pastikan untuk menjawabnya secara keseluruhan.
Luangkan waktu sejenak jika kamu membutuhkannya sebelum menjawab setiap pertanyaan. Ini akan menunjukkan kepada pewawancara bahwa kamu menghargai memberikan jawaban yang bijaksana daripada memberikan jawaban yang terlalu terlatih untuk pertanyaan mereka.
4. Bagikan pujian
Para atlet umumnya memuji tim dan staf pelatih mereka setelah pencapaian besar daripada mengambil semua pujian. “Ambil petunjuk dari atlet profesional ketika mereka diwawancarai setelah menang atau berprestasi,” kata Fast Company.
Ketika ditanya tentang proyek yang kamu banggakan, atau yang berhasil, pastikan untuk berbagi kredit dengan tim, unit, dan orang lain yang terlibat dalam proyek tersebut.
5. Bagikan caramu menangani konflik
Kemampuanmu untuk menghadapi ketidaksepakatan, permusuhan, atau jenis konflik lainnya merupakan faktor yang berkontribusi besar pada kecerdasan emosional. Siapkan beberapa contoh situasi ketika kamu perlu beradaptasi dengan cepat terhadap sesuatu yang tidak terduga, atau ketika anggota tim atau pelanggan yang sulit perlu dilatih atau ditenangkan.
6. Ajukan pertanyaan bagus
Di akhir wawancara, selalu ajukan pertanyaan berwawasan. Pertanyaan membantumu meningkatkan kecerdasan emosional karena mereka segera menggambarkan kepada pewawancara bahwa kamu peduli dan memiliki kepentingan dalam posisi dan perusahaan.**(RW)