Topcareer.id – Pernahkah kamu memperhatikan perilaku sekelompok kepiting hidup yang disimpan dalam sebuah ember?
Sementara mereka semua menggeliat di dasar, sesekali akan ada seekor kepiting yang akan merangkak berusaha mencapai puncak untuk melarikan diri.
Namun, setiap kali ia mendekati tepi, kepiting dari bawah akan meraih dan menariknya kembali. Kemudian, kepiting lainnya akan naik ke atas, dan lagi-lagi seekor kepiting dari bawah akan menariknya kembali seolah tidak mengizinkan kepiting itu berhasil kabur.
Ketika seekor kepiting yang ditempatkan sendirian di dalam ember, ia akan dengan mudah memanjat keluar dan melarikan diri, tetapi ketika kamu menempatkannya dengan beberapa temannya, fenomena unik ini terjadi.
Setiap ada satu kepiting yang mencoba melarikan diri, kepiting lain akan menariknya kembali ke bawah untuk memaksa kepiting yang hendak kabur itu merasakan kesengsaraan mereka bersama.
Dalam psikologi, perilaku ini dikenal sebagai Efek Kepiting, atau Crab Mentality, sebagai cara untuk menggambarkan pola pikir egois, berbahaya, dan cemburu dari beberapa anggota dalam suatu kelompok, yang akan mencoba merusak dan menghentikan kemajuan dari anggota lain yang berkinerja lebih baik dalam grup.
Baca juga: Tips Membebaskan Diri dari Crab Mentality (Bagian 1)
Mengapa Mentalitas Kepiting ada?
Sifat cemburu seperti kepiting tersebut oleh psikolog dari Stanford University, Carol Dweck disebut “The Fixed Mindset.”
Orang dengan mindset itu tetap percaya bahwa karakter, kecerdasan, dan kualitas kreatif mereka tetap dan tidak dapat ditingkatkan. Itulah mengapa mereka cenderung menghindari tantangan, mudah menyerah, menjadikan usaha tidak berguna, mengabaikan umpan balik, dan merasa terancam oleh kesuksesan orang lain.
Jadi, daripada melakukan pekerjaan yang menantang dan memajukan diri mereka sendiri, mereka secara alami bermain dengan menjatuhkan orang lain sebagai cara agar tetap berada di atas.
Itulah mengapa mentalitas kepiting ada. Ini terwujud pada orang-orang dengan pola pikir tetap yang tidak mau memperluas batasan pemikiran mereka, untuk melihat dan melampaui ego yang dibangun sendiri.
Mereka tidak puas dengan keadaan mereka saat ini, tetapi tidak menerima bahwa mereka memiliki pilihan atau kemampuan untuk menciptakan apa yang sebenarnya mereka inginkan dalam hidup.
Akibatnya, daripada mengakui situasi mereka dan menghadapi masalah mereka sendiri, mereka mencoba mengurangi kepercayaan diri dan menghentikan kemajuan siapapun yang menunjukkan tanda-tanda mencapai kesuksesan di luar dirinya. Dan jelas mereka melakukannya karena kecemburuan serta kebencian mereka.
Baca juga: Tips Membebaskan Diri dari Crab Mentality (Bagian 2)
Singkatnya, orang-orang yang terjangkit efek kepiting ini akan membawa sebuah mantra: “Jika saya tidak dapat mencapainya atau memilikinya, kamu juga tidak dapat.”
Dan itulah mengapa terkadang, tanpa disadari, lingkungan kamu dapat menghalangi dirimu untuk bergerak maju ke arah yang kamu inginkan.
Lingkungan adalah tangan tak terlihat yang membentuk perilaku manusia. Terkadang, kamu adalah korban dari efek kepiting, dan terkadang justru kamu yang menjadi kepitingnya. Waspadalah!**(Feb)