Topcareer.id – Dalam masa pandemi COVID-19 ini, beberapa anak atau secara umum mungkin tidak dianjurkan menggunakan masker karena berbagai alasan (masalah kesehatan dan rasa takut terhadap masker), apalagi yang masih di bawah 5 tahun. Oleh karena itu, pelindung wajah (face shield) bisa menjadi pertimbangan.
“(Untuk anak-anak) pelindung wajah dapat dipertimbangkan sebagai alternatif masker sebagai pelindung dari droplet saluran pernapasan atau sebagai pengendalian sumber, jika pelindung wajah tersedia dan lebih mungkin serta dapat digunakan,” kata WHO dalam laporannya.
WHO menambahkan, beberapa negara seperti Australia merekomendasikan pelindung wajah sebagai alternatif masker. Sementara, Singapura menganjurkan agar masker dan pelindung wajah digunakan bersamaan.
WHO dan UNICEF telah mengkaji bukti-bukti yang saat ini tersedia mengenai penggunaan pelindung wajah untuk melindungi dari droplet saluran pernapasan dan/atau pengendalian sumber dalam konteks pandemi COVID-19.
“Meskipun pelindung wajah dapat memberikan perlindungan sebagian area wajah dari droplet saluran pernapasan serta mudah digunakan, efektivitas pelindung wajah untuk pengendalian sumber belum cukup diteliti,” tulis WHO.
Droplet dapat terembus atau terhirup dari celah-celah antara bagian depan pelindung dan wajah. Celah-celah ini adalah salah satu kelemahan inheren pada rancangan face shield. Kelemahan-kelemahan lain termasuk pantulan cahaya, pengembunan, gangguan optik, dan ukurannya yang lebih besar dibandingkan kacamata goggle dan kacamata keamanan.
WHO dan UNICEF menyarankan bahwa jika penjagaan jarak fisik tidak dapat dilakukan dan jika terdapat situasi-situasi khusus di mana pemakaian masker menjadi tidak praktis (misalnya, pada anak-anak dengan kehilangan pendengaran atau disabilitas atau kondisi kesehatan lain yang membatasi kepatuhan pemakaian masker kain atau medis), pelindung wajah dapat digunakan sambil mempertimbangkan hal-hal berikut:
- Face shield merupakan penghalang fisik yang tidak lengkap dan tidak memiliki lapisan filtrasi seperti masker.
- Pelindung wajah harus menutupi seluruh wajah, melengkung ke samping wajah, dan mencapai bawah dagu.
- Pelindung wajah berulang pakai, perlu dibersihkan dengan tepat (dengan sabun atau detergen dan air), didisinfeksi (dengan 70-90% alkohol) dan disimpan setelah digunakan. Sebaiknya pelindung wajah yang dipilih untuk digunakan adalah pelindung wajah yang tahan terhadap penggunaan disinfektan tanpa kerusakan sifat-sifat optiknya.
- Penjagaan jarak minimal 1 m harus dilakukan di mana memungkinkan, sambil terus dipromosikannya kebiasaan sering mencuci tangan dan etiket bersin dan batuk.
- Pengenaan, pemakaian, dan pelepasan pelindung wajah harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari cedera pada anak.
