Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Sunday, November 24, 2024
idtopcareer@gmail.com
Covid-19

Ilmuwan Inggris Teliti Varian Virus Corona Baru yang Bermutasi dan Lebih Menular

virus corona sub varian omicron

Topcareer.id – Ilmuwan Inggris sedang mencoba untuk menentukan apakah penyebaran infeksi yang cepat di Inggris selatan dari varian baru virus yang menyebabkan COVID-19 terkait dengan mutasi utama yang telah mereka deteksi pada jenis virus tersebut.

Mutasi tersebut termasuk perubahan pada protein lonjakan penting yang digunakan virus corona SARS-CoV-2 untuk menginfeksi sel manusia, kata sekelompok ilmuwan yang melacak genetika virus, namun masih belum jelas apakah ini membuatnya lebih menular.

“Upaya sedang dilakukan untuk memastikan apakah salah satu mutasi ini berkontribusi pada peningkatan penularan,” kata para ilmuwan, dari Konsorsium COVID-19 Genomics UK (COG-UK).

Varian baru, yang oleh para ilmuwan Inggris dinamai “VUI – 202012/01” mencakup mutasi di wilayah genom virus yang mengkode protein lonjakan.

Baca Juga: WHO Selidiki Varian Baru Virus Corona di Inggris

Pada 13 Desember, 1.108 kasus COVID-19 dengan varian baru telah diidentifikasi, terutama di selatan dan timur Inggris, kata Public Health England dalam sebuah pernyataan.

Menurut para ilmuwan saat ini tidak ada bukti bahwa varian tersebut lebih mungkin menyebabkan infeksi COVID-19 yang parah atau membuat vaksin menjadi kurang efektif.

“Kedua pertanyaan tersebut membutuhkan studi lebih lanjut yang dilakukan dengan cepat,” kata para ilmuwan COG-UK.

Mutasi, atau perubahan genetik, muncul secara alami pada semua virus, termasuk SARS-CoV-2, saat mereka bereplikasi dan bersirkulasi dalam populasi manusia.

Dalam kasus SARS-CoV-2, mutasi ini terakumulasi pada tingkat sekitar satu hingga dua mutasi per bulan secara global, menurut spesialis genetika COG-UK.

“Akibat proses yang sedang berlangsung ini, ribuan mutasi telah muncul dalam genom SARS-CoV-2 sejak virus muncul pada 2019,” kata mereka.

Mayoritas mutasi yang terlihat sejauh ini tidak berdampak nyata pada virus. Susan Hopkins, penasihat medis Public Health Emergency, mengatakan “bukan hal yang tidak terduga bahwa virus akan berevolusi dan penting bagi kami untuk segera melihat perubahan apa pun untuk memahami potensi risikonya.”**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply