Topcareer.id – Nokia akan memangkas jumlah tenaga kerjanya selama dua tahun ke depan untuk menghemat uang yang akan diinvestasikan dalam bisnis jaringan 5G-nya.
Grup telekomunikasi Finlandia itu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (16/3/2021) bahwa mereka akan memangkas antara 5.000 dan 10.000 pekerja, atau 11% dari tenaga kerjanya, selama 18 hingga 24 bulan ke depan.
“Ini diharapkan dapat menurunkan basis biaya perusahaan sekitar EUR600 juta (USD715,7 juta) pada akhir 2023. Penghematan ini akan mengimbangi peningkatan investasi dalam penelitian dan pengembangan, kapabilitas dan biaya masa depan terkait dengan inflasi gaji,” kata perusahaan, mengutip laman CNN.
Restrukturisasi akan menelan biaya lebih dari EUR600 juta (USD715,7 juta), dengan setengahnya diharapkan tahun ini.
Seorang juru bicara perusahaan mengatakan kepada bahwa pihaknya berencana untuk terus merekrut untuk projek 5G, dengan fokus khusus pada pasar domestiknya.
Baca juga: Bukan Rokok, 95% Uang Kartu Prakerja Ternyata Dibelanjakan Ini
“Di Finlandia, kami telah mempekerjakan lebih banyak daripada yang sudah kami kurangi selama dua tahun terakhir, dan kami memperkirakan dampak dari perubahan yang direncanakan yang diumumkan hari ini menjadi positif,” kata juru bicara itu.
Nokia meningkatkan investasi ke jaringan 5G setelah tertinggal dari pesaingnya, Huawei dan Ericsson (ERIC). Pada Senin, perusahaan mengumumkan kemitraan dengan Amazon (AMZN) Web Services dan Google (GOOG) Cloud untuk mengembangkan aplikasi baru untuk teknologi tersebut.
Nokia juga bekerja sama dengan Microsoft (MSFT) untuk membangun solusi cloud untuk bisnis dan mengumumkan kemitraan dengan NASA pada bulan Oktober yang berupaya untuk menempatkan jaringan 4G di bulan.
“Di area di mana kami memilih untuk bersaing, kami akan bermain untuk menang,” kata CEO Pekka Lundmark dalam pernyataannya. “Karena itu, kami meningkatkan kualitas produk dan biaya daya saing, serta berinvestasi pada keterampilan dan kapabilitas yang tepat,” tambahnya.