Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Sunday, November 24, 2024
idtopcareer@gmail.com
Covid-19

Jepang Takut Varian Baru COVID-19 Sebabkan Gelombang Keempat

olimpiadeWarga Jepang di depan stadion Olimpiade. (dok. AlJazeera)

Topcareer.id – Otoritas kesehatan Jepang khawatir bahwa varian baru virus corona mendorong terjadinya gelombang keempat dalam pandemi di hari-hari menuju Olimpiade Tokyo.

Varian baru tampaknya lebih menular dan mungkin resisten terhadap vaksin, yang masih belum tersedia secara luas di Jepang. Situasinya paling buruk di Osaka dan mendorong pemerintah daerah untuk memulai tindakan penguncian yang ditargetkan selama satu bulan mulai 5 April 2021.

Varian mutan COVID-19 yang pertama kali ditemukan di Inggris telah terjadi di wilayah Osaka, menyebar lebih cepat daripada virus aslinya, menurut Koji Wada, seorang profesor di Universitas Internasional Kesehatan dan Kesejahteraan Tokyo sekaligus penasihat pemerintah tentang pandemi.

“Gelombang keempat akan menjadi lebih besar, kami perlu mulai membahas bagaimana kami dapat memanfaatkan langkah-langkah yang ditargetkan ini untuk wilayah Tokyo,” ujar Wada.

Baca juga: Cek Tawaran Kuliah di Jepang untuk Lulusan SMA/SMK, Gratis!

Jepang telah dua kali mengumumkan keadaan darurat yang mencakup sebagian besar negara dalam satu tahun terakhir. Para pejabat sekarang memilih tindakan yang lebih bertarget yang memungkinkan pemerintah daerah mempersingkat jam kerja dan mengenakan denda bagi yang tidak patuh.

Kota Osaka membatalkan acara estafet Obor Olimpiade di sana, tetapi Perdana Menteri Yoshihide Suga bersikeras Jepang akan melaksanakan Olimpiade sesuai jadwal. Suga mengatakan pada hari Minggu (4/4) bahwa tindakan yang diterapkan di daerah Osaka dapat diperluas ke Tokyo dan tempat lain jika diperlukan.

Ada 249 infeksi baru di Tokyo pada hari Senin (5/4), masih jauh di bawah rekor tertinggi lebih dari 2.500 pada bulan Januari 2021.

Sebuah laporan kementerian kesehatan menunjukkan 678 kasus varian baru dari Inggris, Afrika Selatan, dan Brazil telah ditemukan di seluruh negeri dan di bandara, dengan cluster terbesar di Osaka dan prefektur Hyogo di dekatnya.

“Lonjakan kasus terjadi dalam beberapa minggu setelah pemerintah mencabut langkah-langkah darurat, dan langkah-langkah prioritas yang diluncurkan sekarang dimaksudkan untuk menghentikan peningkatan tak terduga dalam kasus mutan,” kata Makoto Shimoaraiso, seorang pejabat Sekretariat Kabinet untuk tanggapan COVID-19 di Jepang.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply