Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Saturday, September 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
Covid-19

Sinovac Dipercaya Chili walau Efektivitasnya Rendah

Ilustrasi vaksinasi Covid-19 jadi program imunisasi rutin, gratis untuk kelompok rentan.Ilustrasi vaksinasi Covid-19 jadi program imunisasi rutin, gratis untuk kelompok rentan.

Topcareer.id – Otoritas Chili hari Minggu (12/4) tetap mendukung penggunaan vaksin COVID-19 Sinovac di negara itu yang diproduksi oleh perusahaan China, meskipun ada pernyataan yang bertentangan tentang kemanjurannya.

Gao Fu, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, mengatakan dalam sebuah konferensi di kota Chengdu China bahwa negara tersebut sedang mempertimbangkan untuk mencampurkan vaksin COVID-19 karena vaksin Sinovac tidak memiliki tingkat perlindungan yang tinggi.

Data yang tersedia menunjukkan vaksin China tertinggal dari yang lain termasuk Pfizer dan Moderna dalam hal kemanjuran, tetapi Sinovac mudah ditangani karena penyimpanannya hanya memerlukan suhu yang tidak terlalu dingin.

Vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Sinovac China tercatat efikasinya hanya lebih sedikit dari 50% untuk mengurangi infeksi dalam uji klinis di Brazil.

Sebuah studi dunia nyata tentang data vaksinasi dan penularan oleh Universitas Chile menunjukkan vaksin Sinovac 54% efektif dalam mengurangi infeksi.

Chili mengeluarkan biaya sebesar US$ 3,5 juta untuk menjadi tuan rumah uji klinis vaksin Sinovac dan juga telah memesan 60 juta dosis untuk diberikan kepada 18 juta penduduknya dalam kurun waktu tiga tahun.

Baca juga: Vaksin Sinovac 78% Efektif Dalam Uji Coba Di Brazil

Negara Chili sangat bergantung pada vaksin Sinovac. Bersama dengan jumlah yang lebih kecil dari Pfizer untuk meluncurkan salah satu kampanye vaksinasi tercepat di dunia, sejauh ini Chili telah menginokulasi 4,6 juta orang warganya dengan dua dosis dan 7,2 juta orang dengan satu dosis.

Chili juga menandatangani kesepakatan untuk pasokan vaksin dari pembuat obat Johnson & Johnson dan AstraZeneca, tetapi kesepakatan ini belum terwujud karena kendala pasokan.

Menteri sains Chili Andres Couve mengatakan penting untuk fokus pada data dan keefektifan vaksin dalam mengurangi penyakit yang membutuhkan perawatan medis atau dirawat di rumah sakit.

Dia mengatakan kementerian kesehatan Chili akan segera menerbitkan studi dunia nyata tentang keefektifan kedua vaksin yang diluncurkan pada populasinya dan mengimbau warga Chili untuk terus berpartisipasi dalam program vaksinasi.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply