Topcareer.id – Kasus kematian akibat COVID-19 di Prancis telah meningkat drastis pada Kamis (15/4) menjadi lebih dari 100.000.
Angka tersebut merujuk pada laporan terbaru dari rumah sakit dan kementerian kesehatan, ini statistik suram untuk pemerintahan Presiden Emmanuel Macron.
Data dari situs web kementerian kesehatan GEODES mengatakan rumah sakit Prancis mencatat 300 kematian COVID-19 dalam 24 jam terakhir.
Laporan tersebut telah mendorong penghitungan keseluruhan menjadi lebih dari 100.000 kasus kematian akibat COVID-19 di Prancis.
“Karena semua energi kami sekarang terfokus untuk keluar dari cobaan berat ini, kami tidak akan melupakan wajah atau nama apa pun,” kata Macron di Twitter.
Prancis memiliki angka kematian COVID-19 tertinggi kedelapan di dunia. Amerika Serikat adalah negara yang paling parah terkena dampak akibat COVID-19.
Amerika Serikat memiliki angka kematian akibat COVID-19 dengan 564.759 kasus, disusul negara Brazil, Rusia dan juga Meksiko.
Baca juga: Kacau, India Laporkan 200 Ribu Kasus Covid-19 Dalam 24 Jam
Di seluruh dunia, jumlah dari korban tewas akibat COVID-19 di tengah pandemi virus corona telah mencapai lebih dari tiga juta.
Kematian akibat COVID-19 di Prancis sekarang hampir dua kali lipat dari 52.000 kematian pada akhir penguncian kedua akhir November lalu.
Dalam 30 hari terakhir, Prancis telah mencatat rata-rata lebih dari 300 kasus orang meninggal akibat terpapar COVID-19 baru per hari, atau 9.000 kasus per bulan.
Data kementerian kesehatan Prancis menunjukkan 5.924 orang berada di unit perawatan intensif pada Kamis (15/4), naik dari 5.902 sehari sebelumnya.
Ada 38.045 kasus virus corona baru pada hari Kamis (15/4), sebelumnya ada 43.505 kasus pada hari Rabu (14/4), sehingga total penghitungan menjadi 5,18 juta kasus.
Namun, kampanye vaksinasi Prancis yang fokus pada lansia dan panti jompo, jumlah orang meninggal di kalangan warga lanjut usia telah turun tajam.
Dari angka 1.500 kematian per minggu pada pertengahan November dan 800 per minggu pada Januari, menjadi hanya 48 pekan lalu.**(Feb)