Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Monday, November 25, 2024
idtopcareer@gmail.com
Covid-19

Indonesia Tembus Angka 100.000 Kematian Akibat COVID-19

Foto Ilustrasi

Topcareer.id – Indonesia mencatat tonggak sejarah yang suram dengan lebih dari 100.000 kematian akibat COVID-19 pada Rabu (4/8).

Banyak kematian baru-baru ini yang terjadi, didorong oleh varian Delta yang sangat menular, dan Indonesia dengan cepat menjadi episentrum virus corona di Asia.

Rabu (4/8), data menunjukkan jumlah total infeksi di Indonesia telah mencapai 3,53 juta, sementara angka kematian mencapai hingga 100.636.

Namun, para ahli kesehatan masyarakat percaya jumlah yang sebenarnya kemungkinan bisa lebih tinggi atau rendah.

Menurut seorang ahli epidemiologi di Universitas Andalas Padang Defriman Djafri, Indonesia membutuhkan audit kematian COVID yang komprehensif.

Keterlambatan perawatan di rumah sakit yang dapat menyebabkan kematian COVID-19 yang dapat dicegah dan tingkat komorbiditas harus diselidiki.

Sementara itu, Masdalina Pane dari Asosiasi Epidemiologi Indonesia menyampaikan bahwa pengujian dan penelusuran semakin memperburuk jumlah kematian.

Menurutnya pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi parah atau kritis, mereka datang ke rumah sakit hanya untuk meninggal.

Baca juga: BPOM Izinkan Pemakaian Vaksin Moderna di Indonesia

Indonesia, negara terpadat keempat di dunia, memiliki jumlah kematian kumulatif tertinggi ke-12 dari virus corona secara global.

Berada di belakang negara-negara seperti AS, India dan Brazil, menurut data yang dikumpulkan oleh pelacak COVID-19 Reuters.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan minggu ini ada tanda-tanda positif gelombang kedua yang menghancurkan di Indonesia telah mencapai puncaknya.

Indonesia secara ambisius ingin mencapai vaksinasi sebanyak 208 juta orang pada tahun depan, sejauh ini telah memvaksinasi kurang dari 11% dari target.

Hal ini umumnya disebabkan oleh terhambatnya masalah pasokan dan logistik vaksin serta keraguan masyarakat atas vaksin.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply