Topcareer.id – Facebook Inc (FB) telah menghapus lebih dari tiga lusin halaman yang menyebarkan informasi yang salah tentang vaksin COVID-19, Rabu (18/8).
Hal ini dilakukan setelah Gedung Putih meminta perusahaan media sosial termasuk FB untuk memperketat kontrol pada fakta terkait pandemi yang dibagikan di platform mereka.
Perusahaan seperti YouTube, Twitter, dan Google mendapat kecaman dari pemerintahan Biden karena penyebaran misinformasi vaksin.
Informasi yang tidak benar mengenai vaksin di media sosial bisa membuat banyak orang jadi memusuhi vaksinasi.
Baca juga: Facebook Hapus 1,3 Miliar Akun Palsu Selama Oktober-Desember 2020
Sebuah laporan baru-baru ini dari Center for Countering Digital Hate (CCDH) menunjukkan 12 akun anti-vaksin di FB yang menyebarkan hampir dua pertiga misinformasi anti-vaksin secara online.
Ada lebih dari tiga lusin halaman, grup, dan akun Facebook atau Instagram yang terkait dengan 12 akun anti-vaksin dihapus pihak FB karena melanggar kebijakannya.
“Kami juga telah menjatuhkan hukuman pada hampir dua lusin Halaman, grup, atau akun tambahan yang ditautkan ke 12 akun itu,” kata Facebook.
Beberapa kesalahan informasi vaksin yang diperangi oleh pemerintahan Biden termasuk bahwa vaksin COVID-19 tidak efektif.
Banyak klaim palsu beredar bahwa vaksin membawa microchip hingga isu jika vaksin bisa mengganggu kesuburan wanita.**(Feb)
