Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

72% Generasi Z dan Millenial di Asia Pasifik Bercita-cita Menjadi Pengusaha

Topcareer.id – Kebanyakan anak kecil jika ditanyakan cita-cita, dominan akan menjawab ingin menjadi dokter, polisi, pengacara hingga presiden.

Namun seiring berjalannya usia dan tuntutan, pemikiran mereka pun berubah. Hal ini dibuktikan dari hasil survei yang dilakukan oleh perusahaan nutrisi terkemuka yakni, Herbalife Nutrition. Dimana mereka menyebutkan bahwa 72% Generasi Z dan Milenial di Asia Pasifik bercita-cita untuk memiliki bisnis sendiri atau menjadi pengusaha.

Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi menjelaskan survei yang melibatkan 4.093 orang kelompok Generasi Z dan Milenial berusia 18 – 40 tahun ini bertujuan untuk mengetahui tren kewirausahaan di delapan negara seperti Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan Vietnam.

Baca Juga: Generasi Z dan Milenial Ternyata Kesulitan saat WFH

“Mayoritas reponden di Indonesia (66%) belum memiliki usaha dan bercita-cita untuk memulai atau membuka usaha sendiri, apabila mereka membuka usaha sendiri, sebanyak (45%) responden Indonesia lebih dimotivasi oleh keinginan untuk perubahan karir dan sebanyak (30%) responden percaya dengan memulai berwirausaha akan membatu peluang untuk lebih sukses,” ujarnya pada Kamis (26/8/2021).

Sedangkan 87% responden di Asia Pasifik berpendapat bahwa waktu terbaik untuk memulai bisnis adalah ketika mereka masih berusia di bawah 40 tahun, dengan rata-rata usia prima untuk memulai bisnis pada usia 27 tahun.

Selain itu, 54% responden juga percaya bahwa usia mereka akan membantu peluang kesuksesan bisnis mereka karena alasan lebih mudah dalam beradaptasi dengan teknologi baru, lebih cenderung menerima teknologi baru serta membantu mereka memiliki ide segar yang belum dijelajahi.

“Untuk jenis usaha yang paling diminati di Asia Pasifik 50 persen responden tertarik membuka usaha jasa makanan dan 32 persen memilih untuk membuka usaha fashion,” tambahnya.

Baca Juga: Menjadi Pemimpin Idaman Bagi Para Generasi Z di Tempat Kerja

Meski demikian, hasil survei yang dirilis dengan judul “2021 Asia Pacific Young Entrepreneurs Survey” ini juga menunjukkan, lebih dari separuh responden di Asia Pasifik menyatakan bahwa saat ini mereka berlindung di pekerjaan mereka saat ini karena pandemi.

“77 persen responden setidaknya terkadang merasa kewalahan untuk memulai bisnis. Sekitar satu dari tiga yang memiliki bisnis selama pandemi harus menutupnya. Selama tahun 2020, COVID-19 berdampak pada generasi muda untuk memulai usaha sendiri dengan mengayuh pekerjaan saat ini dan mengambil lebih sedikit risiko,” tuturnya.

Terakhir, ketika ditanya terkait tantangan yang dihadapi ketika memulai usaha, 47% responden di Indonesia menyebutkan biaya awal atau modal untuk memulai membuka usaha sendiri menjadi persoalan yang harus dihadapi.

Sedangkan untuk responden yang telah memulai bisnis sendiri, 69% percaya bahwa tantangan tersebut lebih kepada tambahan modal keuangan untuk mengembangkan produk atau usaha itu sendiri.

“Dari hasil survei tersebut kita dapat mengetahui dan mengamati bahwa responden di Indonesia akan berpikir matang untuk memulai bisnis baru. Tak hanya potensi penghasilan yang jelas, tapi juga perlu memikirkan biaya awal termasuk sumber dan besarannya serta dampak dari pandemi perlu menerapkan strategi yang matang untuk memulai usaha baru,” pungkasnya.

Andam pun menegaskan dunia bisnis akan selalu datang dengan manfaat dan risikonya sendiri, oleh karena itu penting untuk menemukan jaringan dan dukungan yang baik serta dapat menyalurkan keahlian dan pengetahuan yang tepat guna membantu kita untuk memulai perjalanan kewirausahaan, sambil belajar untuk mengurangi risiko-risiko yang muncul.**(RW)

the authorSherley Agnesia

Leave a Reply