Topcareer.id – Saat perusahaan membutuhkan beberapa karyawan terbaik, tentu akan menghabiskan waktu dan energi serta uang yang berharga untuk menemukan kandidat yang tepat.
Setelah mendapatkan karyawan terbaik sesuai kebutuhan, perusahaan dan kandidat akan menandatangani kontrak kerja dan memulai dengan awal yang baik.
Satelah berjalan beberapa waktu, belum ada setahun berakhir, karyawan baru tersebut memutuskan untuk resign.
Lho, bagaimana ini bisa terjadi? Ada lima masalah umum dalam perusahaan yang membuat para profesional muda bertalenta berpikir untuk pergi.
Perusahaan tidak perlu sampai memenuhi kelima masalah ini untuk kehilangan talenta terbaiknya, satu poin saja sudah cukup membuat karyawan terbaik kabur.
Ini dia kelima masalahnya yang membuat karyawan terbaik tidak betah dan memilih resign.
Tidak ada prospek karier
Tidak ada yang menyukai gagasan berada di jalan buntu dalam karier mereka. Terutama kaum milenial serta gen z yang ambisius dan suka mengambil kendali.
Orang yang berkinerja tinggi biasanya sadar akan bakat dan potensi mereka. Dan mereka tidak akan membiarkan bakat itu sia-sia.
Itu sebabnya perusahaan yang cerdas menganggap serius prospek karier talenta mudanya.
Apakah ini berarti perusahaan harus memetakan karier karyawan baru secara detail sejak awal? Tidak juga.
Lebih pintar untuk melakukan pembicaraan teratur tentang apa yang akan menjadi langkah logis berikutnya, sehingga membantu kariernya ‘terbuka’ dari waktu ke waktu.
Budaya perusahaan tidak menarik
Sebagian besar lulusan baru ingin menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang sejalan dengan nilai-nilai mereka.
Mereka hampir selalu mencari suasana yang ramah dan bersahabat, rasa kemanusiaan dan rasa keterbukaan.
Profesional muda saat ini tidak melihat pekerjaan mereka sebagai cara untuk mendapatkan bayaran setiap bulan.
Mereka ingin menjadi bagian dari suatu budaya kerja yang menarik di suatu perusahaan untuk bisa mereka banggakan.
Merasa tidak diakui
Semua orang suka merasa diakui. Banyak talenta muda tidak didorong oleh uang saja.
Gaji dan tunjangan memang harus sesuai standar. Tapi coba pikirkan lebih jauh tentang pengakuan di samping imbalan materi.
Ingatlah bahwa setiap individu memiliki kesukaannya sendiri dalam hal perasaan diakui.
Manajemen buruk
“Orang tidak meninggalkan perusahaan mereka, mereka meninggalkan manajer mereka.”
Ternyata memang banyak orang yang mengeluh bahwa mereka tidak tahan dengan bos mereka.
Gaya manajemen memang memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap apresiasi seorang pekerja terhadap pekerjaannya.
Terlebih lagi bagi talenta muda, mereka masih perlu bimbingan dan pelatihan untuk mandiri.
Jadi mengapa ada manajemen yang buruk? Sederhana: banyak organisasi memberi penghargaan kepada yang berkinerja terbaik dengan promosi ke posisi manajemen, tanpa mempertimbangkan keterampilan manajemen mereka yang sebenarnya. Mereka hanya menjadi manajer yang ‘textbook.’
Baca juga: Lakukan Hal Ini Untuk Mendapatkan Karyawan Terbaik Bagi Bisnis Startup Kamu
Janji yang tidak ditepati
Karyawan terbaik sangat langka. Dan sayangnya, terlalu banyak perusahaan menggunakan taktik menipu untuk menarik kandidat potensial.
Perusahaan saat merekrut menjanjikan semua hal yang kandidat potensial butuhkan.
Misalnya, pertumbuhan pribadi dan profesional, acara yang menyenangkan, budaya perusahaan yang solid, prospek karier, dll.
Tetapi ketika berhasil merekrut, perusahaan melupakan itu semua, atau perusahaan memutuskan untuk mengubah prioritas mereka.**(Feb)