Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Profesional

7 Alasan Utama kenapa Storytelling Penting untuk Bisnis (Bagian 1)

Topcareer.id – Storytelling atau bercerita bukan hanya sekadar mendongeng atau menceritakan kisah. Lebih dari itu, storytelling bisa menjadi alat yang penting untuk menarik perhatian audiens.

Melansir Hubspot, storytelling merupakan proses menggabungkan fakta dan cerita untuk disampaikan kepada audiens agar mereka semakin tertarik dengan apa yang kita tawarkan.

Teknik atau keterampilan ini bisa kamu gunakan ketika sedang mempromosikan produk atau layanan lewat kata-kata ataupun cerita.

Salah satu contoh pekerjaan yang relevan dengan storytelling untuk bisnis adalah copywriting.

Ingat! Cerita memiliki kemampuan untuk mengubah cara orang berpikir dan merasakan dengan sangat kuat.

Berikut ini tujuh alasan utama kenapa menggunakan storytelling bisa meningkatkan keuntungan bisnis.

Bagian pertama dari artikel

1) Kamu Bisa Berbicara Tanpa Terdengar Seperti Promosi Penjualan
Kita hidup dalam budaya di mana promosi diri dipandang sebagai sesuatu yang negatif.

Banyak sekali orang-orang yang asal melempar produk mereka ke pasaran di media sosial dan di tempat lain.

Nah, storytelling bisa menjadi cara untuk bisa menjadi yang paling menarik diantara banyaknya produk pesaing di pasaran.

Storytelling bisnis – terutama dalam pemasaran konten – memungkinkan kamu membicarakan produk perusahaan tanpa terdengar seperti promosi penjualan.

Kamu bisa berbicara tentang manfaat produk atau layanan dan bagaimana orang lain akan mendapat manfaat dengan menceritakan kisah yang relevan dengan produk kamu.

Orang akan mendengarkanmu bukan karena kamu “menjual” produk kepada mereka, tetapi karena kamu menghibur mereka dengan sebuah cerita.

Sebagai storyteller, nada dan pendekatan bisa membentuk dasar dari seluruh strategi pemasaran kamu.

2) Audiens Terikat Dengan Pesan Yang Kamu Sampaikan
Ini bukan hanya tentang menarik perhatian audiens saja, ini tentang menjaganya juga!

Storytelling jauh lebih mudah untuk diproses karena padat, mudah diingat, dan dapat menyampaikan berbagai emosi.

Fakta dan statistik bisa menarik juga, tetapi orang juga cepat melupakannya. Tidak seperti storytelling yang lebih melekat.

Cerita menarik perhatian orang untuk jangka waktu yang lebih lama dan tetap bersama mereka karena mengandung wawasan yang kaya.

Andalkan cerita yang memberi manfaat dan solusi dalam pemasaran kamu, maka calon pelanggan akan menerapkan wawasan dari cerita kamu ke dalam kehidupannya.

Dengan begitu dia akan menjadi pelanggan dan membantu membangun loyalitas.

3) Penyampaian Lebih Bermakna
Mendongeng yang efektif adalah cara yang bagus untuk menyampaikan aplikasi praktis dari produk atau layanan kamu.

Misalnya, jika kamu menawarkan pelatihan bisnis, kamu bisa menceritakan kisah sebuah perusahaan yang mengatasi kesulitan dan tetap kuat dengan menggunakan kebijakan yang terkandung dalam salah satu seminar pelatihan bisnis kamu.

Kemudian, setelah perusahaan berhasil meraih kemenangan, ceritakan manfaat dan perasaan yang datang dari kesuksesan yang dialami.

Pelanggan akan mengidentifikasi masalahnya dengan cerita ini dan berasumsi bahwa apa yang kamu ceritakan berhasil, bisa juga akan berhasil untuk mereka.

Baca juga: Promo Wisata dengan Podcast Story Telling Akan jadi Tren Baru

4) Membuat Audiens Membayangkan Bagaimana Jika Mereka Menggunakan Produk Kamu
“What If” atau “Bagaimana jika” adalah teknik bercerita yang sangat berguna.

Ini memungkinkan kamu untuk membuat skenario dari mana cerita berkembang.

Persuasi yang hebat mengharuskan kamu membayangkan tujuan akhir. Sedangkan cerita memberi orang kesempatan untuk melakukannya melalui citra mental.

Pencitraan mental telah terbukti menjadi cara yang bagus untuk mempengaruhi orang, karena emosi dan kreativitas kita sangat terkait dengan aspek visual.

Ketika kita membayangkan sesuatu, kita mulai merasakannya sekarang.

Kamu bisa membujuk orang dengan melompat dari masa sekarang ke masa depan dengan membayangkan banyak hal melalui sebuah cerita.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply