Topcareer.id – Cabang e-commerce besutan Sea Ltd, Shopee, Kamis (8/9) resmi menutup operasionalnya di Chili, Kolombia, Meksiko, dan juga keluar dari Argentina sepenuhnya.
Perusahaan yang berbasis di Singapura ini akan mempertahankan operasi lintas batas di tiga pasar pertama tetapi akan memotong sebagian besar timnya di negara-negara tersebut.
Dalam email internal perusahaan, Chief Executive Shopee Chris Feng menulis kepada karyawan bahwa “mengingat ketidakpastian makro yang meningkat saat ini,” perusahaan perlu “memfokuskan sumber daya pada operasi inti” dan telah memutuskan untuk berkonsentrasi pada model lintas batas di Shopee Meksiko, Kolombia dan Chili serta keluar dari argentina.
Shopee mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan kepada Reuters bahwa mereka akan “berkonsentrasi pada model lintas batas di Meksiko, Kolombia dan Chili, dan ditutup di Argentina.” Namun hal ini tidak berpengaruh di Brazil di mana Shopee menjadi pemain dominan.
Sea melihat nilai pasarnya melonjak menjadi lebih dari $200 miliar Oktober lalu karena unit game dan e-commerce melonjak popularitasnya selama pandemi, tetapi sahamnya telah jatuh sejak saat itu dan sekarang bernilai hanya $27 miliar.
Kepemimpinan Sea telah memberikan arahan internal kepada manajer Shopee untuk mencapai profitabilitas di pasar utamanya di Asia Tenggara pada tahun 2023.
Baca juga: Shopee Mendadak Batalkan Perekrutan Karyawan Baru Di Bidang Teknologi
Shopee mengumumkan pada bulan Maret lalu bahwa mereka menutup operasi yang baru lahir di India dan Prancis.
Pada bulan Juni, Shopee memotong pekerjaan di seluruh divisi e-commerce dan pengiriman makanan baik di Asia Tenggara dan operasi Amerika Latin.
Shopee juga telah membatalkan lusinan tawaran pekerjaan dalam dua minggu terakhir.
Staf di aplikasi streaming game Sea, yang merupakan bagian dari unit game Sea Garena juga diberitahu bahwa mereka akan dilepaskan, proyek di unit pengembangan Sea juga ditutup.**(Feb)
