Secara khusus, Tono menilai instruktur merupakan ujung tombak dalam meningkatkan kualitas pelatihan. Oleh karena itu, pembinaan terhadap Instruktur perlu ditingkatkan untuk mewujudkan instruktur yang kompeten, profesional, dan mampu menghasilkan tenaga kerja siap kerja.
Adapun, salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan kompetensi, profesionalisme, inovasi, dan kreativitas instruktur BLK adalah kompetisi antar instruktur.
“Kompetisi juga akan memotivasi instruktur dalam meningkatkan kompetensinya, baik secara individu maupun kedinasan, sehingga mampu meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja secara nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Plt. Kepala BBPLK Bandung, Tuti Haryanti, menjelaskan, KKIN VII Tahun 2019 tingkat Regional Jawa Barat diikuti 86 instruktur BLK UPTP Kemnaker, UPTD, LPK swasta, dan training centre industri se-Jawa Barat. Kompetisi berlangsung dari tanggal 21-25 Juli 2019.
Bidang yang dilombakan meliputi 9 bidang kompetisi, antara lain Pengelasan (Welding), Otomotif Kendaraan Ringan (Automobile Technology), Instalasi Listrik (Electrical Installation), Tata Busana (Fashion Technology), Pendingin dan Tata Udara (Refrigeration and AC), Elektronika (Electronics), Desain Grafis (Graphic Design Technology), Perancangan Rekayasa Mekanik CAD (Mechanical Engineering Design CAD), dan Solusi Perangkat Lunak Teknologi informasi untuk Bisnis (IT Software Solution for Business).
Ia menyebut, kompetisi ini bertujuan untuk memberikan kesempatan dan motivasi kepada instruktur untuk berkompetisi secara positif dan konstruktif, serta mengukur kompetensi instruktur sesuai bidangnya. “Serta meningkatkan kebersamaan antar instruktur, khususnya di wilayah Jawa Barat,”ujarnya.