TopCareerID

5 Kesalahan Perekrutan yang Harus Dihindari

wawancara kerja

TOPCAREER.ID – Ada begitu banyak orang di luar sana yang sedang mencari pekerjaan. Namun tidak cukup banyak pekerjaan tersedia bagi banyak orang. Itu sebabnya, saat membuka lowongan pekerjaan, perusahaan melakukan seleksi memilih kandidat terbaik untuk posisi terbaik yang sedang lowong.

Namun tidak bisa dipungkiri ada beberapa kesalahan perusahaan dalam perekrutan pegawai yang harus dihindari.

Berikut hal-hal yang harus dihindari agar anda mendapatkan pegawai yang tepat seperti dilansir Entrepreneur.com:

Hindari buat jabatan “Superstar” dan “Ninja”
Hal yang utama dahulu, sebuah jabatan seharsunya memberikan petunjuk yang jelas tentang peran yang akan dijalankan pegawai tersebut. Selanjutnya kebanyakan orang tidak mencari kata-kata itu saat mereka mencari pekerjaan, dan juga kata-kata tersebut dapat membuat bingung para pencari kerja.

Berhenti memutuskan komunikasi dengan kandidat
Untuk yang tidak biasa, ghosting mengacu pada penyelesaian percakapan tanpa memberikan update tentang status mereka, kecuali saat melakukan perekrutan dengan tegas menunjukan calon kandidat tidak dapat melanjutkan seleksi ke tahap beraikutnya. Sangat penting untuk menjaga komunikasi yang efektif dengan para kandidat. Dengan perekrutan yang baik akan membangun citra perusahaan. Kandidat yang mendapatkan pengalaman menyedihkan atau buruk dalam perekrutan, dapat berpontensi membuat citra perusahaan juga menjadi buruk dengan membagikan kisahnya secara online.

Jangan membuat bingung calon pegawai
Gambaran situasi perusahaan dapat meyakinkan pelamar kerja untuk memilih bekerja dengan perusahaan. Maka buatlah strategi rekruitmen seperti rencana pemasaran dan gunakan situasi perusahaan untuk menginspirasi dan membangkitkan antusiasme calon pekerja yang berpontensi.

Hindari mencari sosok sempurna
Tidak ada kandidadt yang benar-benar ideal atau sempurna. Saat sibuk mencari kandidat yang sempurna, mungkin kamu telah kehilangan kandidat yang sebenarnya cocok untuk posisi pekerjaan yang telah ditawarkan. Untuk menghindari hal tersebut, pastikan kamu mengerti perbedaan apa yang diinginkan dengan apa yang dibutuhkan. Dan pilihlah orang yang cocok dan berpotensi, bukan orang yang sempurna.

Berhenti membuang-buang waktu
Sebagai perekrut, kamu harus memiliki target mengenai berapa banyak kandidat yang ingin wawancara di setiap tahapnya, dan berapa lama wawancara itu berlangsung. Itu akan memudahkan user untuk membuat target rencana pekerjaan baru dengan pegawai baru kelak.*

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version