TOPCAREER.ID Saat dokter hendak melakukan operasi, Ia butuh peralatan dokter seperti alat operasi. Dokter punya peralatan kerja, begitu juga penyiar radio. Ia punya alat-alat yang selalu menemaninya siaran di studio.
Tak kenal maka tak sayang. Kalau kamu mau mendalami profesi sebagai penyiar radio, ada baiknya kenali dulu peralatan yang membantu penyiar selama bekerja. Berikut beberapa peralatan di dalam ruangan siaran yang perlu kamu tahu.
Microphone
Microphone seolah jadi hal penting yang menunjang kerja selama siaran. Microphone atau mic memiliki fungsi untuk menghantarkan suara kepada out speaker. Apa jadinya kalau penyiar nggak pakai mic selama siaran? Ya, nggak ada output audio yang sampai ke telinga pendengar.
Secara teknis, mic ini punya beragam jenis dan spesifikasi. Misalnya ada mic yang basic dan wireless, atau ada microphone mono dan stereo. Atau ada microphone yang mengharuskanmu berada pada jarak 1-2 jengkal dari bibir. Namun, ada pula yang tidak harus berada terlalu dekat dengan mic.
Headphone
Alat satu ini masih fleksibel digunakan oleh penyiar radio. Ada penyiar radio yang menggunakannya saat siaran, ada juga yang nggak. Sebenarnya, tujuan penggunaan headphone untuk memonitor suara atau lagu yang tengah diputar sehingga suara yang didengar di headphone sama dengan suara yang mengudara ke pendengar radio.
Selain itu, penggunaan headphone juga bertujuan untuk mengantisipasi brooming jika menggunakan speaker kontrol biasa karena dalam ruangan tersebut speaker juga aktif selama siaran.
Audio mixer
Alat ini memang kelihatan paling rumit dipakai kalau masuk ruang siaran. Audio mixer merupakan alat pengendali suara yang akan dikeluarkan ke udara. Penyiar tentu harus mengetahui bagaimana cara kerja alat ini agar siaran berjalan lancar.
Ada channel atau tombol-tombol yang harus kamu pahami setiap fungsinya. Misal, ada channel microphone, channel komputer, hybrid telepon, perangkat relay, dan sebagainya.
Ada juga fader, yakni tombol yang biasanya digerakkan dari bawah ke atas. Perhatikan pula lampu/layer level indikator pada mixer untuk mencocokkan intensitas volume lagu dan microphone.
Telepon hybrid
Tahu dong, kalau penyiar radio suka berkomunikasi langsung dengan pendengarnya melalui sambungan telepon? Nah, di sinilah fungsi telepon hybrid bermain. Semula memang telepon biasa, namun karena terdapat alat hybrid yang mengkonversi telepon ke mixer siaran, sehingga bisa berkomunikasi langsung dengan pendengar di luar sana.
Namun, utuk mengantispasi bunyi-bunyi yang mengganggu pendengar, maka hybrid ini baru akan diaktifkan sebelum fader mixer digeser ke atas.
Software
Nah, biar siaran berjalan lancar dari awal sampai akhir, ada software yang memang umum digunakan oleh radio di Indonesia selama siaran. Software itu namanya Matrix Automation Radio Software. Gunanya untuk mengatur semua data terkait lagu, script, jingle, insert, dan lain-lain, yang kemudian diolah menjadi informasi yang hasilnya dinikmati pendengar.
Paket software ini terdiri dari 6 modul (6 software), di antaranya modul onair, modul traffic, modul music director, modul produksi, modul SMS, dan modul news. Meski memang, tidak semua radio menggunakan software ini, tapi Matrix dan RCS menjadi software yang paling umum digunakan.
Komputer
Kalau ada software tentu harus ada komputernya. Selain untuk mengoperasikan software radio, komputer yang sudah didukung oleh internet juga bisa menjadi media interaksi penyiar dengan pendengar lewat sosial media.
Studio Transmitter Link (STL)
Alat ini fungsinya untuk memancarkan siaran dari studio ke pemancar yang berada di tempat lain. Jika stasiun pemancar atau stasiun radio berada di dataran rendah atau berada di tengah kota di antara gedung-gedung tinggi, maka di sini fungsi STL sangat dibutuhkan.
Media STL ini ada beberapa jenis, ada yang berupa landline atau dengan kabel, ada pula berupa sinyal berfrekuensi radio secara analog maupun digital.*
Editor: Ade Irwansyah