TOPCAREER.ID – Sebagai upaya untuk mempercepat peningkatan kompetensi instruktur pelatihan vokasi di Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan selenggarakan Kompetisi Kompetensi Instruktur Nasional (KKIN). Kompetisi ini merupakan metode untuk meningkatkan kompetensi instrukur, baik secara individu maupun kedinasan. Sehingga, mampu meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja secara nasional.
“Dalam hal pembinaan percepatan peningkatan kompetensi instruktur di Indonesia, salah satu metode yang efektif digunakan yaitu dengan cara melakukan kompetisi antar instruktur yang terstruktur dan sistematis sebagai ajang untuk mengukur, meningkatkan, dan pemerataan peningkatan kompetensi yang terintegrasi,” kata Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemnaker, Bambang Satrio Lelono, dalam acara Penutupan KKIN VII Regional Banten di BBPLK Serang, Banten, pada Hari Kamis (22/8).
Bambang mengungkapkan, penyiapan tenaga kerja kompeten dan berkarakter positif dapat dilakukan melalui 3 pilar utama, yaitu tersedianya Standar Kompetensi; pelatihan berbasis Kompetensi; dan Sertifikasi Kompetensi. Agar mendapatkan hasil yang maksimal, ketiga komponen tersebut harus dibangun dan dikembangkan secara komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan.
Adapun, salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan kompetensi, profesionalisme, inovasi, dan kreativitas instruktur lembaga pelatihan adalah kompetisi antar instruktur.
“Kompetisi ini merupakan upaya meningkatkan kemampuan sekaligus membina instruktur agar lebih kompeten, profesional, kreatif, dan inovatif,” ujarnya.
Bambang menambahkan, kompetensi instruktur yang dikompetisikan dalan KKIN meliputi kompetensi teknis kejuruan dan kompetensi metodologi pelatihan.
Bidang yang dikompetisikan meliputi 9 bidang kompetisi, yaitu: Pengelasan (Welding), Otomotif Kendaraan Ringan (Automobile Technology), Instalasi Listrik (Electrical Installation), Tata Busana (Fashion Technology), Pendingin dan Tata Udara (Refrigeration and AC), Elektronika (Electronics), Desain Grafis (Graphic Design Technology), Perancangan Rekayasa Mekanik CAD (Mechanical Engineering Design CAD), dan Solusi Perangkat Lunak Teknologi Informasi untuk Bisnis (IT Software Soltion for Business).
“Pembinaan terhadap Instruktur harus terus ditingkatkan guna mewujudkan Instruktur yang kompeten, professional dan mampu menghasilkan tenaga kerja siap kerja dan dapat diterima di pasar kerja,” terangnya.
KKIN VII Regional Banten diikuti 75 orang yang berasal dari 4 propinsi. Yaitu Propinsi Banten, Lampung, DKI Jakarta dan Kalimantan barat dari BBPLK Serang, BLK UPTD Binaan, LPKS dan Perusahaan.
Kompetisi dilaksanakan di 2 tempat yaitu BBPLK Serang untuk 8 bidang lomba dan methodology, dan BLK Cilegon untuk bidang lomba tata busana.
“Saya harapkan setelah pulang ke daerah masing-masing, para kompetitor dapat memberikan kontribusi positif, dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan Lembaga Pelatihan Kerja,” kata Bambang menutup sambutannya.