Pada kesempatan ini, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkapkan Kemenristekdikti hadir untuk mendukung para ilmuwan diaspora, untuk berkontribusi di Indonesia, melalui berbagai cara, termasuk melalui Simposium Cendekia Diaspora Kelas Dunia yang mendiskusikan banyak gagasan-gagasan bagi bangsa Indonesia.
“Sesuai dengan impian yang disampaikan Bapak Presiden RI Jokowi, yaitu penekanan oada pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia pada tahun 2020 dan seterusnya, dan sesuai dengan semboyan yang disampaikan pada Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus Tahun 2019, yaitu Sumber Daya Unggul, Indonesia Maju, hal ini adalah sangat penting tentang ‘bagaimana seluruh warga negara Indonesia yang ada di luar negeri bisa berkontribusi untuk membangun pendidikan maupun ekonomi Indonesia menjadi lebih baik’,” ungkap Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir.
Mewakili para ilmuwan diaspora, Ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I4) Deden Rukmana mengungkapkan ada antusiasme dari ilmuwan Indonesia di berbagai negara untuk berkontribusi nyata kepada Indonesia.
“Para ilmuwan diaspora yang datang di sini berjumlah 52 orang dari 13 negara. Di antara mereka juga ada yang telah lebih dari 25 tahun di luar Indonesia,” ungkap Ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I4) Deden Rukmana.