TopCareerID

Caroline dan Isabel, Membuat Bath Bomb dan Menghasilkan Rp 285 Miliar

Topcareer.id – Memulai bisnis dari hal yang kita sukai ternyata bukanlah ide buruk. Dua remaja Caroline dan Isabel Bercaw adalah contohnya. Pada tahun 2012 mereka berhasil menciptakan sebuah produk yang berhasil jadi tren di kalangan anak muda, yaitu Bath Bomb hasil kreasi mereka sendiri.

Bath bomb adalah sebuah aksesoris mandi yang berbentuk bulat yang mempunyai warna yang beragam dan digunakan sebagai campuran air mandi untuk berendam.

Kisah sukses Caroline dan Isabel bermula ketika keduanya yang masih menjadi atlet renang di SMA sering menggunakan bath bomb untuk berendam untuk meregangkan otot-otot mereka. Namun, bath bomb yang dipakai ternyata hampir selalu meninggalkan noda.

” Seringkali bath bomb yang kami pakai meninggalkan noda pada bak mandi dan kulit kami, itu sering membuat kami takut,” keluh Caroline seperti dikutip dari Entrepreuner, Rabu (28/8/2019).

Dari ketakutan itu, Caroline dan kakaknya akhirnya mencoba bereksperimen membuat bath bomb yang tidak meninggalkan noda pada bak mandi dan kulit. Setelah berhasil, mereka kemudian mencoba mengikuti pameran seni lokal untuk mengetahui apakah produk yang mereka beri nama “Da Bomb Bath” itu dapat diterima di kalangan masyakat.

Tak disangka, banyak yang membeli produk mereka karena unik. Caroline dan kakaknya memang sengaja memberi kejutan kecil dengan menyelipkan mainan ataupun perhiasan kecil di dalam bath bomb yang mereka jual.

Dari situ, mereka mulai menyempurnakan produk mereka dan kembali mengikuti pameran seni pada tahun berikutnya. Kerja keras Caroline dan Isabel pun terbayar karena produk mereka habis terjual. Bath bom yang mereka produksi mencapai angka 20.000 dalam waktu sebulan.

Untuk menjalankan bisnisnya, mereka menyulap rumah mereka menjadi pabrik bath bomb. Ruang tamu dan ruang makan dijadikan tempat untuk mengemas dan mengirim barang; basement dan lantai atas rumah dijadikan gudang; serta kamar mandi menjadi lab untuk melakukan percobaan produk.

Tak berhenti di situ, Caroline dan Isabel akhirnya mendirikan sebuah perusahaan dan mengangkat sang ibunda menjadi CEO, sementara mereka fokus pada pengembangan dan pemasaran produk.

Tercatat hingga saat ini, Caroline dan Isabel berhasil memasarkan produk mereka lebih dari 1800 toko dan pertahunnya mendapat penghasilan lebih dari USD 20 juta atau sekitar Rp 285 miliar. Luar biasa bukan?

Editor: Feby Ferdian

Exit mobile version