TopCareerID

Sekali Potret, Fotografer Bawa Peralatan Harga Puluhan Juta Rupiah

Topcareer.id Dalam satu kali pemotretan seorang fotografer profesional pasti membawa peralatan penunjang pekerjaannya agar maksimal. Nah, peralatan yang dibawa fotografer profesional dalam satu kali pemotretan itu bisa sampai puluhan juta.

Fotografer model, Charles Widjaja menjabarkan kepada TopCareer.id, peralatan apa saja yang ia bawa dalam satu kali pemotretan. Seperti kamera dan lensa satu paket yang bisa dihargai senilai Rp57 juta, kemudian peralatan pencahayaan yang dibawa bisa bernilai Rp17,5 juta. Ya total bisa sampai Rp74,5 jutaan sekali pemotretan.

Kamera Gear

Dalam pemotretan, body kamera serta lensanya tentu jadi peralatan utama Charles dalam bekerja. Ia biasa menggunakan body kamera Sony Alpha 7 Mark III yang harganya kurang lebih sekitar Rp29 juta. Itu baru body kamera lho ya, belum termasuk dalam lensa yang digunakan.

Sementara, lensa yang digunakan Charles yakni lensa Sony Alpha 85mm f/1.8. “Itu lensa portrait yang menurut saya paling murah tapi bagus, itu sekitar Rp7 jutaan,” kata Charles ketika ditemu TopCareer.id beberapa waktu lalu.

Sebagai fotografi model, ia membutuhkan lensa-lensa portrait yang mampu menangkap gambar wajah model lebih detail. Sehingga kebutuhan akan lensa untuk satu kali pemotretan tak cukup satu. Setidaknya ia membawa dua lensa dalam satu kali pemotretan.

Satu lensa lain yang ada dalam tas Charles, yakni lensa Sony Zeis 35mm F/1.4 yang harganya sekitar Rp21 juta. Sekarang mari berhitung untuk gear kamera saja, Charles bisa membawa peralatan senilai Rp57 juta. Wow!

Kedua lensa itu biasa digunakan untuk fotografi model atau potrait. Sementara, ada kalanya Charles membawa lensa wide untuk foto landscape untuk kebutuhan tertentu sehingga ia membawa lensa wide milik Sony Zeis 16-35mm f/4 yang harganya di kisaran Rp15 juta.

Flash

Tidak sah rasanya kalau pemotretan tak dilengkapi dengan peralatan pendukung pencahayaan yang bagus. Jika pemotretan dilakukan untuk tempat-tempat yang sederhana atau berada di dalam ruangan, Charles mengaku cukup membawa beberapa flash.

“Kebutuhannya foto arisan atau di kafe misalnya, saya cuma butuh flash kebetulan ada 2 tipe, V860 dari Godox, dan Godox V350. Itu cuma beda besaran kekuatan. Kalau saya tahu tempat ini misalnya special, ya saya bawa yang besar. Kalau iseng-iseng doang saya bawa yang kecil karena lebih ringkas,” papar Charles.

Terkait harga kedua flash itu, yakni Rp2 jutaan untuk Godox V350, sementara untuk yang lebih besar (V860) sekitar Rp2,5 juta. Untuk satu kali pemotretan ia bisa membawa yang seharga Rp2 juta atau yang Rp2,5 juta tergantung dari kebutuhan pemotretannya seperti apa.

Dok. Shutterstock

Mobile light

Tak jarang untuk foto-foto komersial dan pemotretan di luar ruangan (outdoor), Charles bukan lagi menggunakan flash, namun membawa mobile light. Charles menyebut mobile light sebagai lampu studio yang dibuat simple sehingga bisa dibawa ke mana-mana alias mobile.

“Kalau proyek atau foto komersial atau buat potoforlio, atau saya dibayar orang, saya bawa peralatan lighting dong 1 tas besar. Saya bawa yang namanya mobile light,” ucap laki-laki yang sempat bekerja di industri properti ini.

Untuk mobile light, ia lebih sering membawa dua jenis yang berbeda demi memperoleh hasil foto yang wah. Mobile light yang biasa ia bawa, yakni godox AD600 Pro dan Godox AD200, yang masing-masing dibanderol dengan harga kisaran Rp10 jutaan dan Rp5 jutaan.

Kedua mobile lighting ini bisa saja ia pakai untuk pemotretan outdoor di mana membutuhkan intensitas cahaya yang kuat. Bisa juga untuk pemotretan di studio, kembali lagi tergantung kebutuhannya. Tapi setidaknya ia mambawa minimum dua mobile light.*

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version