Topcareer.id – Kasus perpeloncoan kembali mewarnai dunia pendidikan Indonesia. Yang tengah ramai adalah aksi beberapa mahasiswa senior Universitas Khairun Ternate yang meminta para mahasiswi baru meminum air bekas lepehan secara bergantian.
Meskipun para pelaku telah mendapat sanksi skorsing dari pihak universitas, tindakan tak terpuji ini tetaplah mengundang keresahan berbagai pihak. Beberapa di antaranya bahkan mulai mempertanyakan fungsi dari Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) itu sendiri.
Terkait hal ini, Dosen senior dan pembina mahasiswa STIKOM Interstudi, Yasser Fikry mencoba menjawab. Ia menjelaskan bahwa kegiatan orientasi sebenarnya bertujuan sebagai penyambutan sekaligus pembentukan perilaku selama kuliah nanti.
“Fungsi masa orientasi adalah untuk memperkenalkan suasana belajar dan mengajar, serta memperkenalkan cara pergaulan yang jauh berbeda dari masa SMA. Apakah wajib? Tidak. Apakah penting? Tentu, mengingat dua poin di atas nantinya akan terkait dengan perilaku selama kuliah,” ucapnya kepada Topcareer.id Jumat (30/8/2019).
Yasser melanjutkan, aksi perpeloncoan sebenarnya bisa dicegah dengan adanya pemantauan sejak kegiatan berlangsung. Tindakan ini biasanya dilakukan oleh Bidang Kemahasiswaan.
“Perpeloncoan bisa difilter dengan pemantauan langsung oleh Bidang Kemahasiswaan mulai dari awal pembentukan panitia, hingga penentuan konsep acara.” Katanya.
Selain itu, mahasiswa yang sedang menjalani OSPEK pun diminta tak ragu melapor apabila mendapat perundungan. Karena seharusnya, masa orientasi dilakukan dengan penuh keceriaan.
