TopCareerID

Kriteria Model Cantik Menurut Fotografer

Topcareer.id Seorang fotografer biasanya mampu melihat model seperti apa yang pas saat difoto. Hal ini karena dekat hubungannya dengan fotografer lantaran pekerjaan mereka yang saling berkaitan. Menurut mata fotografer, nggak semua model cantik itu pas saat difoto.

Charles Widjaja, seorang fotografer model, menilai model untuk foto tidak harus selalu berparas cantik atau memiliki standar tinggi tertentu, misal 170 cm. Ukuran tinggi hanya berlaku untuk model catwalk yang berbeda dengan model foto.

“Foto model, penting punya tubuh yang berproporsi. Kalau foto nggak ada perhitungan banget (tinggi badan). Tapi foto model itu biasanya kakinya lebih panjang daripada bentuk badannya,” ujar Charles saat ditemui oleh TopCareer.id.

Yang penting tubuh proporsional

Tubuh seorang model akan lebih menarik jika tampak proporsional dalam foto. Kaki yang lebih jenjang, jadi salah satu keuntungan tersendiri. Tidak masalah jika hanya punya tinggi 150 cm, tapi dengan kaki jenjang tetap akan menghasilkan foto yang baik.

“Saya pernah bertemu model seperti itu, setiap difoto kelihatan tinggi banget, tapi ketika ketemu langsung itu kecil banget, tingginya mungkin sekitar 150 cm. Kalau (proporsi tubuh) begitu gampang, pakai lensa wide lalu ambil angle dari bawah, otomatis kelihatan tinggi,” ucap Charles.

Jadi itu salah satu modal pertama bagi yang berminat menjadi model foto, proporsi tubuh itu penting. Namun, kembali lagi ke kebutuhan foto yang seperti apa. Kalau memang hanya butuh foto kecantikan wajah dengan portrait, maka tubuh proporsional tidak terlalu dipertimbangkan karena hanya menyorot bagian wajah.

Nggak perlu cantik

Menurut Charles, ada model yang aslinya memang cantik sekali, tapi saat difoto lewat lensa kamera, hasilnya tidak terlihat cantik, malah memengaruhi hasil foto yang ikut tidak bagus. “Foto model itu tidak perlu cantik yang penting fotogenik,” ucap laki-laki yang sudah memulai hobi fotografi sejak 2010.

Model foto yang kerap ia ajak kerja sama, kebanyakan model dengan wajah yang biasa, tapi unik sehingga punya nilai jual. Ya, Charles mengakui bahwa tipikal wajah orang bule atau kebarat-baratan, sangat berpotensi untuk dijadikan foto model.

Charles sendiri lebih sering mencari model dengan kontur wajah yang tirus, kemudian memiliki garis wajah serta tulang rahang yang tegas.

“Orang bule itu punya tulang rahang, punya tulang pipi yang bikin itu lebih menarik. Yang penting ketika masuk kamera itu kami enggak perlu terlalu banyak perbaikan. Foto model yang nggak banyak perbaikan, tirus udah pasti, at least punya tulang rahang, itu doang sih menurut saya.”

Terakhir, ia mengatakan bahwa pada akhirnya pencarian model akan menyesuaikan konsep apa yang akan diambil. Ya, ada kalanya pemotretan butuh model dengan pipi-pipi chubby seperti orang Asia. Namun, ada kalanya konsep yang ia buat membutuhkan model dengan garis wajah yang kuat.

“Contohnya di Taman Prasasti, motret-motret di kuburan, kalau saya cari model yang cantik itu enggak bakal jadi (bagus). Saya enggak cari model yang cantik, saya akan cari model yang kuat rahangnya, kuat aura matanya. Saya sendiri bisa lihat, orang ini cantik, tapi kalau dimasukin ke kamera kayaknya kurang nih,” jelas Charles.*

Editor: Ade irwansyah

Exit mobile version