Dengan demikian, lanjut Presiden, akan membuka lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya, bukan hanya pekerja langsung yang ada di perusahaan tersebut yang mendapatkan manfaat tapi multi players effect yang besar secara umum kepada ekonomi kita, utamanya ekonomi di Kabupaten Boyolali akan sangat besar.
Oleh sebab itu, tegas Presiden, kita semuanya harus mendukung.
“Saya tidak ingin maksa pada bapak ibu dan saudara-saudara semuanya untuk beli, tapi kalau lihat produknya tadi saya sudah buka, sudah coba, sudah lihat, sudah tes memang wajib kita beli barang ini. Kalau beli barang dari produk lain ya kebangetan apalagi yang impor,” tegas Presiden.
Dalam peresmian itu dua varian mobil Esemka, yaitu Esemka Bima 1.2 dan Esemka Bima 1.3 dengan harga sekitar Rp110 juta.
100 Persen Swasta
Sebelumnya Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi Eddy Wirajaya dalam laporannya mengatakan, pabrik Esemka adalah perusahaan swasta nasional yang 100 persen dimiliki oleh swasta. Bukan mobil nasional (mobnas) seperti yang dipahami selama ini. “Lebih tepatnya merupakan mobil buatan Indonesia karya anak bangsa sendiri,” kata Eddy.
Ia berharap dengan peresmian ini, Esemka bisa merintis kemajuan industri otomotif buatan Indonesia. Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Staf Khusus Presiden Diaz Hendroprijono, dan jajaran pimpinan PT Esemka.