Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Perkuat Komitmen di Sektor Penerbangan, Indonesia Hadiri Majelis ICAO ke-40 di Montreal, Kanada

Topcareer.id – Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mewakili Indonesia menghadiri pertemuan Sidang Majelis Organisasi Penerbangan Sipil International (International Civil Aviation Organization/ICAO) ke-40 di Montreal, Kanada yang berlangsung sejak 24 September hingga 4 Oktober 2019. P

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti, bertindak sebagai ketua delegasi hadir dan aktif dalam pertemuan tersebut menyoroti beberapa hal penting terkait dalam sektor penerbangan dunia.

Pertama Indonesia siap untuk memberi saran maupun bantuan teknis kepada negara yang membutuhkan untuk meningkatkan keselamatan penerbangan. Kedua, perlunya perhatian dan peningkatan terhadap peran perempuan dalam dunia penerbangan sipil, dan Indonesia merupakan negara yang sepenuhnya mendukung peningkatan kapasitas perempuan di dunia penerbangan sipil.

“Hal tersebut dibuktikan dimana Saya saat ini merupakan wanita pertama yang menjabat sebagai Direktur Jenderal dalam penerbangan sipil indonesia. Dan Indonesia saat ini memiliki 640 ATC perempuan, 339 pilot perempuan, 177 perempuan yang menjadi pesonel teknis telekominikasi penerbangan,” tutur Polana saat berpidato dalam kegiatan tersebut.

Hal ketiga yang menjadi pokok pembahasan adalah keseimbangan perwakilan negara-negara anggota ICAO di dewan yang juga menjadi anggota di Komisi Navigasi Penerbangan. Hingga saat ini ICAO terdiri dari 193 negara anggota seiring masuknya dua anggota baru Dominica dan Tuvalu.


Keempat, perlindungan terhadap lingkungan menjadi perhatian sebagaimana pentingnya bahan bakar alternatif untuk pesawat terbang. Untuk itu penting dirumuskan menjadi kebijakan dari ICAO sebagai pemicu bagi negara anggota dan industri penerbangan untuk mengembangkan industri bahan bakar alternatif.

Kelima, mengingat tragedi penerbangan Lion JT 610 yang menggunakan pesawat jenis Boeing 737-8 MAX pada Oktober 2018, program pemantauan keselamatan penerbangan dimasa depan tidak hanya menjadi tanggung jawab pihak tertentu tetapi ini tanggung jawab bersama semua pemangku kepentingan di industri penerbangan untuk saling berkerjasama dalam mengatasi permasalahan tersebut.

the authorRetno Wulandari

Leave a Reply