• Pisahkan antara maksud dengan hasil
Jika si penindas terang-terangan mengomeli kamu atau bertindak kasar di depan banyak orang, sebelum berpikir untuk menyerang balik, tanya diri sendiri, “Mengapa manusia yang punya akal budi bisa melakukan tindakan tak manusiawi seperti itu?” Lalu, setelah bisa berpikir jernih, dekati si penindas baik-baik dan katakan, “Saya tahu kamu tak bermaksud kasar seperti itu, tapi dengan mengomeli saya di depan banyak orang, membuat saya tak merasa nyaman.”
•Mulailah dari fakta
Saat dicerca dengan kasar oleh orang lain, wajar saja kamu merasa jadi korban dan yakin kalau si penindas itu bermaksud buruk. Perasaan macam ini bakal berujung pada sebuah perkelahian atau konflik yang makin meningkat. Maka, sebelum menyerang balik, ingat-ingat lagi keadaan sebelumnya. Misalnya, bilang “Kemarin-kamarin bapak tak mempermasalahkan usulan saya, sekarang bapak pikir ide saya itu buruk.”
Lalu buat kesimpulan dan tanya balik, “Yang bapak inginkan sebenarnya apa?” Perkataan itu, tentu saja tak diungkapkan dengan nada menyerang balik yang membuat si penindas terpojok. Paling baik membicarakannya secara pribadi tak di depan banyak orang.
• Bicara baik-baik
Saran pemecahan lain diungkap Debra Shapiro, seorang profesor manajemen dari Universitas Maryland. Korban perudungan, katanya, mesti bicara baik-baik kalau merasa tertindas oleh tindakan atasan atau rekan sekerja. “Pada banyak kasus, bicara baik-baik akan membuat si penindas merasa malu sendiri,” katanya.
Jika bicara baik-baik saja tidak cukup, katanya lagi, laporkan tindakan penindasan pada atasn yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, catat setiap penindasan yang kamu alami. Langkah-langkah ini, katanya, terasa mudah dikatakan tapi sulit buat dilakukan.
Tapi, sungguh penting untuk menghentikan setiap penindasan yang kamu alami. Sebab, seperti diucap John Aaron Wheeler, seorang karyawan di Baltimore, AS, hal paling penting bagi seorang karyawan saat bekerja adalah kepuasan kerja. “Kepuasan kerja berarti saya tahu kalau saya berguna, saya merasa aman di tempat kerja, merasa dihormati oleh rekan sekerja atau atasan,” katanya. “Dan setiap kali bangun pagi,sebelum berangkat kerja, saya yakin kalau saya punya perasaan enak atas pekerjaan yang saya lakukan.”
Terus terang, perasaan itu takkan bisa nikmati bila kamu merasa ditindas. Jadi, saatnya hentikan segala penindasan, perundungan atau kamu kehilangan gairah bekerja. * Dari berbagai sumber.