Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

8 Dampak Negatif Terlalu Sering Lembur

Topcareer.id – Mendorong tubuhmu untuk mencapai potensi maksimal adalah hal hebat. Namun bekerja terlalu agresif dan tidak cukup istirahat bisa menjadi bumerang. Hal ini bisa sangat berbahaya bagi kesehatanmu.

Mengutip bustle.com, Selasa (08/10/2019), berikut tanda bahwa tubuhmu sudah bekerja melampaui batas.

  • Detak jantung selalu tinggi
    Memaksimalkan potensi tubuh untuk terus bekerja akan membuat denyut jantung meningkat. Sedangkan denyut jantung pada dasarnya harus bervariasi setiap hari. Jantung juga perlu istirahat dari memompa darah secara ekstrem.
  • Performa olahraga dan seksual menurun drastis
    Saat berolahraga, tubuhmu mudah lelah dan tidak mencapai performa optimal. Bagi yang sudah berkeluarga bisa juga ditandai dengan menurunnya gairah seksual. Pada kondisi terparah, hasrat seksual hilang sama sekali.
  • Sering telat menstruasi
    Bagi para wanita, kelelahan bisa ditandai dengan seringnya terlambat datang bulan dan gangguan menstruasi lainnya.
  • Mood berantakan
    Terlalu sering lembur bisa membuat seseorang lekas marah, depresi, dan kehilangan fokus.
  • Daya tahan tubuh melemah
    Bekerja lembur terlalu sering juga menyebabkan kondisi tubuh lebih lemah, mudah sakit, dan mengalami masa penyembuhan yang sulit.
  • Kurang tidur
    Kelelahan bekerja membuat sulit untuk tidur nyenyak dan sering terbangun. Ini membuat waktu tidurmu berkurang.
  • Sulit konsentrasi dan sering pusing
    Bekerja terlalu lelah akan membuat kepala mudah sakit, pusing, hingga vertigo. Konsentrasi pun sulit. Dalam tingkat lebih lanjut bisa disertai semakin banyaknya uban di kepala dan rambut rontok.
  • Pola makan berantakan
    Saat tubuh terlalu banyak bekerja, selera makan terganggu, dan waktu makan sering terabaikan.

Kurangi lembur, perbanyak istirahat. Kesehatanmu jauh lebih penting.

Editor: Feby Ferdian

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply