Topcareer.id – Kian hari, kian banyak bukti menunjukkan bahwa waktu yang kita habiskan untuk handphone atau smartphone kita, bisa mengganggu tidur, harga diri, hubungan, memori, rentang perhatian, kreativitas, produktivitas, keterampilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Tetapi ada alasan lain bagi kita untuk memikirkan kembali hubungan kita dengan smartphone. Dengan meningkatkan kadar kortisol secara kronis, hormon utama pemicu stres dalam tubuh, smartphone kita dapat mengancam kesehatan dan mempersingkat hidup.
Seperti ditulis oleh Catherine Price di The New York Times, hingga saat ini sebagian besar diskusi tentang efek biokimia ponsel telah berfokus pada dopamin, zat kimia otak yang membantu kita membentuk kebiasaan atau kecanduan. Seperti mesin slot, smartphone dan aplikasi dirancang secara eksplisit untuk memicu rilis dopamin, dengan tujuan membuat perangkat kita sulit untuk dihilangkan.
Manipulasi sistem dopamin ini adalah dasar mengapa banyak ahli percaya bahwa kita mengembangkan kecanduan perilaku pada ponsel kita. Tetapi efek ponsel kita pada kortisol berpotensi lebih mengkhawatirkan.
4 Jam sehari
Jika itu hanya terjadi sesekali, lonjakan kortisol yang diinduksi telepon mungkin tidak masalah. Tetapi rata-rata orang Amerika menghabiskan empat jam sehari menatap smartphone mereka dan menjaganya dalam jangkauan tangan hampir sepanjang waktu, menurut aplikasi pelacakan yang disebut Moment.
Hasilnya, seperti yang dicatat Google dalam sebuah laporan bahwa perangkat seluler yang dimuat dengan media sosial, email, dan aplikasi berita menciptakan rasa kewajiban yang konstan, menghasilkan tekanan pribadi yang tidak diinginkan.
“Tingkat kortisol meningkat ketika ponselmu terlihat atau dekat, atau ketika kamu mendengarnya atau bahkan mengira kamu mendengarnya,” kata David Greenfield, profesor psikiatri klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Connecticut dan pendiri Center for Kecanduan Internet dan Teknologi.
Memutus siklus
Berita baiknya adalah jika kita memutus siklus yang didorong oleh kecemasan ini, kita dapat mengurangi kadar kortisol kita, yang pada gilirannya dapat meningkatkan penilaian jangka pendek kita dan menurunkan risiko kita untuk masalah kesehatan terkait stres jangka panjang.
Seiring waktu, kata Dr. McEwen, bahkan mungkin untuk melatih kembali otak kita sehingga respons stres kita tidak lagi pada pemicu rambut seperti itu untuk memulai. Untuk mengurangi stres ini, mulailah dengan mematikan semua notifikasi kecuali yang notabene ingin kamu terima.
Selanjutnya, perhatikan bagaimana perasaan masing-masing aplikasi saat kamu menggunakannya. Mana yang rasa bikin kecemasan? Yang membuatmu merasa stres? Sembunyikan aplikasi ini dalam folder di luar layar beranda. Atau, lebih baik lagi, hapus beberapa hari dan lihat bagaimana rasanya.
Istirahat teratur juga bisa menjadi cara yang efektif untuk menyeimbangkan kembali kimia tubuh dan mendapatkan kembali semangatmu. “Sabat digital” 24 jam bisa sangat menenangkan, bahkan meninggalkan smartphone saat makan siang adalah langkah yang tepat. *
Editor: Ade Irwansyah