Topcareer.id – Film yang digarap dengan baik diharapkan mampu menyampaikan pesannya ke penonton bahkan mempengaruhi perilaku mereka. Nah, untuk mencapai hasil film yang baik itu, para film maker, khususnya sutradara harus tahu visi dari sebuah film yang akan dibuat.
Joko Anwar seorang sutradara yang karyanya sudah menggema di masyarakat Indonesia ini pun mengaku selalu memiliki visi untuk setiap film yang ia garap. Ia ingin pikiran atau pesan yang ia sampaikan lewat film bisa sampai dengan baik kepada penonton bahkan mempengaruhinya.
“Saya merasa membuat film tidak seharusnya mengikuti market, dan tidak hanya mengikuti apa yang sedang trending di market, apa yang sedang disukai penonton. Tapi tetap setiap dengan apa yang ingin saya katakan dan visi apa yang ingin saya masukan ke dalam film saya,” ucap Joko dalam acara Idea Fest di JCC, Jumat (4/10/2019).
Visi dalam pembuatan film menurut Joko, seorang sutradara harus bisa menggambarkan, membayangkan bagaimana film itu ketika sudah jadi, mulai dari awal hingga akhir. Visi itulah yang akan dimasukkan dengan tambahan apa yang ingin dikatakan sutradara lewat film untuk memperkuat.
Jadi, tambah dia, requirement menjadi seorang sutradara adalah tanyakan kepada diri sendiri apakah ketika ingin membuat sebuah film, sudah tahu ceritanya akan seperti apa. Ketika baca skenarionya, apakah film yang akan syuting itu muncul di kepala secara detail atau tidak.
“Kalau misalnya tidak, entah kita mencari pekerjaan lain selain seorang film maker atau mengasah kemampuan kita untuk menciptakan visi dalam kepala sebelum filmnya kita shoot. Movie is created first in the directors mind,” terangnya.
Semua sudah harus tergambar, bagaimana dunia yang akan dibangun, apakah dalam dunia itu diciptakan dominan warna merah, kuning, atau biru. Apakah dunia yang akan diciptakan itu membuat orang nyaman dan bisa membuat orang tergerak melakukan sesuatu atau sebaliknya.
Bahkan, kata Joko, gambaran itu sudah terlihat jelas dalam kepala menit per menitnya seperti apa. Sedetail itu agar ketika syuting pun, sutradara bisa menjelaskan kepada tim dengan benar.
“Dari mulai opening logo sampai ending titles. Semua harus kelihatan. Karena kalau nggak punya itu kita nanti ditanya sama kru, ini mau dibikin gimana kita nggak tau karena filmya belum jadi di kepala kita,” ucap Joko kepada TopCaree.id usai jadi pembicara di Idea Fest dengan tema Vision: Forming or Following The Market.
Setelah menyutradarai Gundala, film Joko Anwar yang segera beredar adalah Perempuan Tanah Jahanam. *
Editor: Ade Irwansyah