Bagaimana menghadapi orang dengan gangguan panik?
Gangguan panik merupakan gangguan psikologis yang ditandai dengan kecemasan atau kekhawatiran yang muncul tiba-tiba, disertai rasa tidak nyaman di tubuh.
Orang yang mengalami gangguan panik akan merasa seolah-olah sedang mengalami kondisi serius seperti serangan jantung atau merasa akan mati. Padahal, bila diperiksa dengan seksama, tidak ada gangguan di tubuhnya.
Ketika menghadapi seseorang yang mengalami gangguan panik, hal pertama yang harus dilakukan adalah memintanya menenangkan diri.
“Bilanglah kepadanya, ‘Coba kamu ambil posisi yang nyaman, tarik napas dalam-dalam, hitung sampai 10, keluarkan pelan-pelan….’ Dengan fokus ke pernapasan, dia akan pelan-pelan mengatasi kecemasannya,” ujar Azhari.
Azhari juga menghimbau untuk tidak menggunakan kalimat seperti, ‘kamu cuma panik’ atau ‘Ah, cuma gitu doang’. Ucapan-ucapan ini sama sekali tidak akan membantu.
“Mengucapkan kalimat seperti itu hanya akan membuat kita terkesan tidak empati. Mereka akan merespon dengan, ‘kamu enggak mengerti yang aku rasakan’ dan sebagainya.”
Dalam beberapa kasus, pemberian obat khusus dari dokter juga bisa dilakukan. Langkah ini biasanya diambil ketika seseorang tidak bisa mengontrol kecemasannya.
“Kalau cemasnya turun, harapannya derajat dan intensitas gangguan paniknya juga bisa berkurang. Cuma kalau hanya dibantu dengan obat, orang yang mengalami gangguan panik jadi enggak belajar cara untuk mengendalikan kecemasannya,” ucapnya.
Karena itu, Azhari menganjurkan orang yang mengalami gangguan panik untuk belajar teknik relaksasi atau self-hipnoterapi. Dua langkah ini bisa membuat orang lebih terlatih untuk menghadapi gangguan paniknya sendiri.
“Jadi kalau pun harus melakukan pengobatan, sembari berobat jalan, kita juga ajarkan teknik relaksasi sehingga ia tidak bergantung pada obat,” ujar Azhari.
Ada teman kamu yang mengalami gangguan panik? Ayo bantu agar tragedi yang menimpa Sulli ex f(x) tak terulang. *
Editor: Ade Irwansyah