Topcareer.id – Banyak hal bisa dimanfaatkan dalam mencari pekerjaan saat ini. Salah satunya lewat sosial media. Apalagi sosial media kini jadi bagian dari kriteria perekrutan karena kerap jadi acuan dalam penilaian dalam mencari karyawan baru.
Media sosial bisa menjadi alat perekrutan yang sangat efektif jika dimanfaatkan dengan benar. Banyak perusahaan telah meluncurkan upaya merekrut di media sosial untuk menarik karyawan dari generasi digital.
“(Kami ingin) bertemu para pencari kerja di manapun mereka berada – lewat kegiatan smartphone mereka,” kata Jez Langhorn, Direktur Senior Sumber Daya Manusia untuk McDonald’s, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari laman Business News Daily.
Baca juga: 5 Alasan Media Sosial Bisa Menghambat Karier Kamu
Lebih dari 79 persen pencari kerja menggunakan media sosial di beberapa titik dalam pencarian mereka, jadi sebaiknya menerapkannya dalam proses perekrutanmu.
Deputy Director e-Commerce &Partnership JNE, Mayland Hendar Prasetyo juga mengakui bahwa di era digital ini ia cukup melihat media sosial kandidat jika ingin mengetahui karakter si pencari kerja.
“Di divisi saya untuk merekrut orang-orang yang milenials itu saya udah nggak perlu lagi CV. Saya tinggal lihat aja Facebook, Twitter dan Instagram-nya. Apa sih yang dia bicarakan, dari situ ketahuan karakternya seperti apa. (Sosial media) pengaruh sekali,” ujar Mayland kepada TopCareer.id, Selasa (15/10/2019).
Baca juga: Begini Cara Efektif Beriklan di Sosial Media
Sebagai pencari kerja, mainkan kekuatanmu
Jika kamu ingin menggunakan sosial media untuk mendapatkan pekerjaan dan ingin melakukan sesuatu di luar kebiasaan, coba pikirkan pendekatan apa yang menunjukkan kreativitasmu. Tentu sambil menargetkan keterampilan yang disebutkan dalam deskripsi pekerjaan.
“Salah satu favorit saya adalah dari seorang kandidat yang beriklan di media sosial dan ditargetkan pada mereka yang bekerja di perusahaan. Itu membuat beberapa desas-desus di sekitar kantor dan akhirnya membantu kandidat, ” kata Jake Lane, Direktur Pertumbuhan di NuBrakes Mobile Brake Repair.
Baca juga: Peneliti Oxford: Di Indonesia, Tarif Buzzer Bisa Sampai Rp 50 Juta
Lane berpesan, cobalah untuk melakukan penelitian sebanyak yang kamu bisa soal budaya perusahaan untuk memastikan aplikasi kreatifmu mendarat dengan baik. “Ada garis tipis antara seseorang yang membuat aplikasi efektif dan terlalu banyak.”
Kamu juga harus yakin bahwa profil media sosialmu sudah membantu, bukan malah mengecilkan peluang. Profilmu harus membuat perusahaan mengetahui tentang siapa dirimu dan latar belakang serta minat profesionalmu. *
Editor: Ade Irwansyah