Topcareer.id – Joko Widodo atau Jokowi bakal dilantik jadi presiden RI untuk masa jabatan kedua, Minggu (20/10/2019) siang ini. Pelantikan berlangsung di gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat. Upacara pelantikan dipastikan bakal berlangsung khidmat. Namun, saat Republik masih bayi, ketika Sukarno baru saja memproklamirkan diri bersama Bung Hatta, pelantikan presiden terbilang unik.
Begini ceritanya yang kami rangkum dari berbagai sumber.
Kisah ajudan presiden
Indonesia berdiri pada 17 Agustus 1945 begitu diproklamasikan. Esoknya, diputuskan secara aklamasi Sukarno menjadi presiden pertama RI dengan Mohammad Hatta sebagai wakilnya. Sebagai presiden, Sukarno harus memilih ajudan usai Indonesia baru merdeka. Untuk keperluan itu ditunjuklah seorang bekas pejuang. Oleh Soekarno, ia diberi pangkat letnan.
Baca juga: Sejarah Singkat Infografis yang Kamu Mungkin Belum Tahu
Tapi soal ini belum selesai. Seorang penasihatnya nyeletuk, “Ini tak mungkin. Ratu Belanda, yang memerintah 10 juta manusia, mempunyai ajudan seorang kolonel. Bagaimana pandangan orang nanti melihat Sukarno, presiden Republik Indonesia yang memerintah 70 juta orang, punya ajudan berpangkat letnan.”
Sukarno mengangguk, “Betul juga,” katanya.
Segeralah dipanggil ajudannya. “Sudah berapa lama engkau jadi letnan?” tanya sang presiden.
“Satu setengah jam,” jawab si ajudan.
“Nah, negara kita ini negara yang baru lahir dan tumbuhnya cepat. Mulai sore ini, engkau menjadi mayor.”
Baca juga: Ingin Kerja di Museum? Ini Rata-rata Gaji Pekerja Museum di Dunia
Perintah pertama
Lalu, tahukah kamu apa perintah Soekarno setelah menjadi presiden pertama RI?
Ketika pulang usai ditunjuk sebagai presiden menuju rumah, di tengah jalan ia bertemu tukang sate.
Pria yang kelak menyebut Paduka Yang Mulia Pemimpin Besar Revolusi dan Panglima Angkatan Perang ini memanggil penjaja sate yang tak berbaju, dan mengeluarkan perintah pertama, “Sate ayam lima puluh tusuk.”
Setelah itu Soekarno jongkok di dekat selokan, menyantap sate dengan lahap.
Baca juga: Sekjen Kominfo : Kita Harus Efisien Agar Tak Terlindas Revolusi Industri
Mobil kepresidenan pertama
Mobil kepresidenan pertama adalah Buick Eight buatan tahun 1939. Mobil itu semula milik kepala jawatan kereta api dari Jepang. Kendaraan ini terbilang mewah saat itu, memiliki kain jendela pada bagian kaca belakang.
Yang menemukan mobil itu adalah Sudiro, seorang pemuda loyalis Sukarno. Ia meminta sopir kepala jawatan kereta api menyerahkan mobil itu untuk kepentingan Republik. Sempat ragu, sang sopir lalu menyerahkan mobil tersebut. * Diolah dari berbagai sumber