TopCareerID

IPK VS Pengalaman, Mana yang Lebih Dipertimbangkan?

Ilustrasi. Sumber foto: The Balance Careers

Ilustrasi. Sumber foto: The Balance Careers

Topcareer.id – Begitu lulus kuliah, kamu tentu ingin cepat-cepat mendapatkan pekerjaan. Nah, untuk mencapai hal tersebut, banyak mahasiswa yang berusaha keras untuk bisa mendapatkan nilai A, sehingga Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tertulis di ijazah kelak bisa membantu mereka ketika mencari pekerjaan.

Tapi, ada juga mahasiswa yang mencoba berbagai pengalaman saat kuliah dengan harapan pengalaman mereka akan menjadi pertimbangan baik para HRD.

Lebih lanjut, yuk kita bahas sebenarnya apa sih yang kita perlu tonjolkan di resume? apakah IPK atau pengalaman kerja?

Baca juga: Tips Cari Kerja untuk yang Minim Pengalaman

Dilansir dari Careerbuzz.prosky.co, Jumat (1/11/2019), banyak perekrut percaya bahwa IPK menjadi salah satu syarat utama saat melamar pekerjaan. Namun, semua itu tergantung pada pekerjaan apa yang kamu lamar.

Jika kamu tertarik untuk bekerja dengan dunia kedokteran, hukum, atau ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, mendapatkan IPK yang bagus mungkin patut untuk kamu pertimbangkan.

“Jika kamu baru lulus dari perguruan tinggi atau sekolah pascasarjana, IPK serta di mana kamu mengenyam pendidikan pasti menjadi pertimbangan penting yang akan dianalisis oleh manajer perekrutan,” ungkap Co-owner VC Inc. Marketing, Rafe Gomez.

“Namun, begitu kamu masuk di dunia kerja, tempat kamu kuliah dan IPK kamu akan kurang bermakna. Mereka lebih melihat pengalaman dan hasil yang telah kamu capai sampai saat ini.”

Baca juga: Tips Merangkum Segudang Pengalaman di Selembar CV

Saat ini banyak perusahaan menjadikan pengalaman kerja sebagai indikator dalam perekrutan. Ada begitu banyak alasan mengapa tidak mungkin untuk sepenuhnya menilai seseorang berdasarkan nilai yang pelamar dapat dari bangku kuliah.

Selain itu, lingkungan kerja dan sekolah cenderung sangat berbeda. Kamu mungkin sering mendengar banyak orang yang tidak dapat menyelesaikan sekolahnya, namun bisa menjadi jutawan.

Orang-orang ini sukses bukan karena pendidikan atau IPK mereka, tetapi karena ambisi dan keinginan mereka yang kuat akan kesuksesan itu sendiri.

Oleh karena itu, sebagian besar perusahaan biasanya lebih menyukai pelamar yang memiliki pengalaman kerja dan organisasi daripada pelamar yang memiliki IPK yang sempurna.

Editor: Feby Ferdian

Exit mobile version