Topcareer.id – UX writer atau User Experience writer merupakan jenis penulisan dalam platform online (aplikasi, situs web dll) yang bertujuan untuk membantu dan memandu pengguna menjalani suatu proses berselancar di dunia maya lebih mengasyikkan. Aplikasi atau website tanpa UX writing bisa membingungkan penggunanya.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan beragam aplikasi, profesi UX writer dan Copywriter banyak dibutuhkan perusahaan.
Apakah peran UX writer berbeda dari peran copywriter? Mengutip uxplanet.org, Rabu (06/11/2019) berikut ini penjelasannya.
Baca juga: Contek Trik Copywriting Ini Biar Jualanmu Laris Manis
Fokusnya berbeda
Seorang UX writer harus seseorang dengan kemampuan menulis yang luar biasa seperti seorang copywriter. Namun peran mereka bervariasi dalam fokusnya. Pekerjaan copywriter memberi informasi, mendidik, meyakinkan, dan menjual. Sedangkan UX writer membantu pengguna menyelesaikan masalahnya dalam mengggunakan produk serta membantunya untuk bisa menciptakan pengalaman menyenangkan menggunakan produknya.
Peran dalam proyek
Copywriter sebagian besar memainkan peran mereka di fase tengah dan terakhir pengembangan proyek. Berbeda dengan UX writer mulai sangat awal karena ia perlu mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pengguna serta proyeknya. Jadi dia bagian dari penelitian khalayak untuk memahami siapa pengguna, bagaimana dia akan berinteraksi dengan produk, dll. UX writer juga mencoba memahami produk dari tahap wireframe / prototipe untuk meningkatkan kegunaan dan fungsionalitas produk.
Kolaborasi lebih luas
Kolaborasi copywriter terbatas untuk bekerja dengan desainer dan tim penjualan / pemasaran. Sedangkan dengan UX writer harus berkolaborasi secara luas dengan tim pengembangan, bisnis, hukum, strategi dan pemasaran untuk memahami perspektif mereka dan membawanya pada pengalaman produk. Mereka perlu membangun bahasa yang mudah dipahami pada seluruh platform.
Baca juga: Cara Tingkatkan Personal Branding lewat Media Sosial
Didukung oleh data
Copywriter dan UX writer perlu didukung dengan data. Namun, kumpulan data mereka berbeda. Seorang copywriter tertarik pada metrik yang terkait dengan konten atau salinan halaman seperti waktu yang dihabiskan, bouncing, klik dan konversi. Sedangkan UX writer tertarik pada metrik yang terkait dengan penggunaan produk seperti sesi harian, penggunaan aktif harian, efisiensi, kemudahan penggunaan, penyelesaian tujuan dan kepuasan pengguna.
Dari perbedaan tugas ini, bisakah copywriter lulus menjadi UX writer?
Bisa. Sebagian besar UX writer memiliki latar belakang sebagai copywriter. Di luar itu, seorang copywriter untuk menjadi UX writer perlu melangkah lebih jauh ke dalam pemahaman teknologi, desain dan psikologi perilaku untuk menjadi UX writer yang baik. *
Editor: Ade Irwansyah