Topcareer.id – Kesetaraan gender di tempat kerja masih menjadi tantangan klasik di Indonesia, bahkan untuk seluruh dunia. Perempuan masih menerima kesenjangan perlakuan dibanding karyawan pria.
Padahal, jika diterapkan secara konsisten, kesetaraan gender dapat menimbulkan dampak positif secara luas, baik untuk korporasi, komunitas, bahkan negara.
Penelitian yang dilakukan oleh McKinsey Global Institute mengungkapkan bahwa jika dunia dikelola secara lebih setara antara laki-laki dan perempuan, maka akan mendatangkan keuntungan senilai USD 12 triliun sampai 2025.
Chief Financial Officer Telkomtelstra, Ernest Hutagalung menekankan pentingnya peran sektor swasta untuk mengimplementasikan kesetaraan gender guna mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
“Kita perlu melangkah masuk untuk mengatasi masalah sosial dan struktural yang menghambat partisipasi dan kepemimpinan perempuan dalam ekonomi,” ujar Ernest dalam diskusi panel di ASEAN Women CEOs Summit 2019, Bangkok, Jumat (15/11/2019).
Baca juga: Kesetaraan Gender: Banyak Perempuan Bekerja, tapi Sedikit Laki-Laki yang Bantu di Dapur
Sebagai contoh konkret, Telkomtelstra menyediakan fasilitas dan pilihan kerja yang fleksibel untuk ibu yang bekerja, dan kebijakan perusahaan yang memastikan ada perwakilan perempuan ketika meninjau bakat untuk mengisi posisi kepemimpinan.
“Menempatkan lebih banyak perempuan sebagai leader sangat penting, karena perubahan signifikan di tempat kerja harus dimulai dari atas, untuk mengoptimalkan potensi dan produktivitas mereka di lingkungan kerja,” ujarnya.
ASEAN Women CEOs Summit 2019 merupakan acara yang mempertemukan para pemimpin sektor swasta, wirausahawan sosial bersama dengan para pejabat Uni Eropa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ernest menjadi perwakilan satu-satunya dari Indonesia, untuk berbicara dalam ajang ASEAN Women CEOs Summit 2019 yang diadakan setiap 3 tahun sekali itu.
Editor: Feby Ferdian