TopCareerID

Patut Dicoba, Jogging Kecil Turunkan Risiko Kematian Dini

Ilustrasi Aktivitas Fisik (Pixabay)

Topcareer.id – Seperti yang kita tahu olahraga bisa menyehatkan. Sayangnya, mager alias malas gerak bikin kegiatan satu itu sulit dilakukan. Tapi, olahraga sekecil apapun, bahkan hanya jogging sejenak bisa berpengaruh besar dalam hidupmu.

Dalam analisis terhadap 14 studi sebelumnya, dari Amerika Serikat, Inggris, China, dan Denmark, kelompok peneliti dari lembaga di Australia, Thailand dan Finlandia menyimpulkan bahwa peningkatan partisipasi berjalan mungkin akan mengarah pada peningkatan substansial dalam kesehatan dan umur panjang penduduk.

Studi itu menunjukkan jumlah lari apapun menurunkan risiko kematian dini. Studi yang mereka gunakan melibatkan 232.149 peserta selama periode waktu mulai dari usia 5,5 hingga 35 tahun.

Baca juga: Kapan Waktu Lari yang Paling Baik, Pagi atau Sore?

Secara keseluruhan, orang-orang yang berlari jarak jauh dikaitkan dengan risiko kematian 27% lebih rendah dari semua penyebab daripada mereka yang tidak, meta-analisis menunjukkan.

Berlari juga dikaitkan dengan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dan kanker yang 30% dan 23% lebih rendah. Studi sebelumnya telah menghasilkan “temuan yang tidak konsisten” tentang apakah berlari dapat menurunkan risiko kematian dini, menurut para peneliti.

“Temuan kami dapat memotivasi individu yang secara fisik tidak aktif untuk berlari dan mereka yang sudah berlari untuk terus melakukannya,” kata peneliti utama Željko Pedišić, seorang profesor di Victoria University di Melbourne mengatakan kepada CNN.

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Karyawan Harus Rutin Berolahraga Lari

Dia menambahkan bahwa dokter dan promotor kesehatan lainnya bisa mengkampanyekan bahwa berlari sebagai bagian dari obat gaya hidup berdasar temuan tersebut.

Dalam makalah mereka, yang akan diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine, para peneliti mengatakan para profesional kesehatan kadang-kadang berhati-hati mempromosikan olahraga lari, karena aktivitas yang keras telah dikaitkan dengan kematian jantung mendadak.

Pedišić dan timnya melawan ini dengan menyatakan bahwa manfaat dari berlari melebihi risikonya. Namun, mereka mengatakan saran harus diberikan berdasarkan kasus per kasus, karena berlari mungkin tidak sesuai untuk semua orang.

Dan meskipun berlari memiliki manfaat kesehatan yang jelas secara keseluruhan, para peneliti menunjukkan bahwa “dosis” berlari yang lebih tinggi belum tentu mengurangi risiko kematian dini. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version