Topcareer.id – Di Jepang, perusahaan, pemerintahan, dan sekolah memberlakukan aturan yang sangat ketat untuk karyawan, staf, dan para siswa.
Banyaknya penduduk Jepang yang bergantung pada transportasi umum, terutama sistem kereta api membuat delay (atas alasan apapun) memiliki dampak besar pada catatan kedisiplinan para penumpangnya.
Karena itu, untuk membantu penumpang menghindari masalah dengan atasan di tempat kerja, perkeretaapian Jepang membuat prosedur unik.
Mengutip realestate-tokyo.com, Selasa (10/12/2019), ketika kereta tertunda di Jepang, staf di setiap stasiun pemberhentian akan mendistribusikan 電車 遅 延 証明書 (densha chien shoumeisho) atau sertifikat keterlambatan kereta yang dapat diberikan kepada bos, guru, administrator sekolah, dan sebagainya.
Baca juga: Barangkali Lupa, Ini 10 Hal yang Tak Boleh Dilakukan di KRL
Sertifikat ini sangat berguna untuk dijadikan bukti bahwa keterlambatan yang kamu alami disebabkan oleh kereta, bukan karena kamu bangun terlalu siang. Sertifikat pada umumnya dikeluarkan untuk keterlambatan 5 menit atau lebih.
Sistem kereta api Jepang memang dikenal karena ketepatan waktunya. Sekadar delay 2-3 menit pun akan membuat staf kereta dengan tulus keliling seluruh gerbong untuk meminta maaf kepada seluruh penumpang atas ketidaknyamanan yang terjadi.
Lalu, perlukah prosedur ini diterapkan di Indonesia? Tuliskan pendapat kamu di kolom komentar.
Editor: Feby Ferdian