TopCareerID

Mengatasi Turnover Tinggi dengan Exit Interview

Ilustrasi. (dok. Pinterest)

Topcareer.id – Karyawan pindah kerja hal biasa bagi sebuah perusahaan. Namun, jadi hal tak biasa bila karyawan yang mengundurkan diri alias resign terjadi terus-menerus, simultan, serta jumlahnya banyak. Nah, tingginya turnover dalam suatu perusahaan bisa membuat pusing, terutama divisi HRD.

Mereka pasti berpikir, pasti ada yang salah dengan sistem yang bekerja di perusahaan ini. Di mana letak kesalahannya? Apakah karyawan terlalu mendapat tekanan dalam bekerja? Sistem penggajian yang tak jelas? Suasana kerja tak nyaman? Atau gaya kepemimpinan atasan yang bikin bawahan menyerah dan pilih mencari kerja baru?

Semua pertanyaan di atas bisa jadi merupakan penyebab turnover tinggi. Mencari solusi dari masing-masing masalah di atas dapat mengatasi masalah di kantor kamu. Namun, bagaimana caranya mendapat jawaban-jawaban dari pertanyaan di atas?

Baca juga: Penyebab Karyawan Bersikap Negatif di Tempat Kerja

Untuk mengetahui penyebab atau alasan yang mendasari karyawan keluar, kamu bisa melakukan exit interview. Tidak seperti interview pelamar kerja, exit interview kamu dapat menanyakan langsung alasan seseorang mengundurkan diri dari perusahaan.

Agar karyawan lebih terbuka, pastikan kamu menyampaikan bahwa semua informasi yang diberikan adalah rahasia sehingga yang kamu wawancara tidak takut untuk mengeluarkan uneg-unegnya.

Exit interview sebaiknya dilakukan hanya oleh personel HRD, bukan oleh user atau pimpinan dari divisi karyawan yang akan resign. Sebab HRD berada di pihak yang netral.

Banyak perusahaan mendapat masukan perbaikan dari para karyawannya yang akan keluar. Akan tetapi, agar output atau masukan dari exit interview berguna, pastikan juga pihak manajemen turut mendukung setiap masukan yang ada. *

Catatan: Artikel ini pernah dimuat di majalah TopCareer edisi Oktober 2012.

Exit mobile version