Topcareer.id – Tunggu, gimana-gimana? Mencintai pasangan sebesar garam? Nggak salah, tuh?
Alkisah, di negeri antah-berantah, hiduplah seorang raja yang memiliki 3 anak perempuan. Suatu hari, sang raja bertanya pada ketiga puterinya, sebesar apa rasa cinta mereka kepadanya.
Puteri pertama menjawab, “Aku mencintai ayah seperti aku mencintai seluruh emas yang ada di kerajaan ini.” Sang raja bahagia mendengarnya.
Puteri kedua menjawab, “Aku mencintai ayah seperti aku mencintai seluruh harta perak yang ada di istana ini.” Raja kembali bahagia mendengarnya.
Akhirnya, giliran puteri ketiga. Dengan senyum yang manis, ia menjawab, “Aku mencintai ayah seperti aku mencintai garam.”
Mendengar jawaban puterinya, raja marah besar. Berani-beraninya ia disamakan dengan garam. Raja kemudian memerintahkan puteri ketiganya untuk bekerja di dapur, membantu koki istana.
Puteri yang dibuang ke dapur memerintahkan juru masak istana untuk tidak menambahkan garam ke dalam setiap masakannya. Perlahan tapi pasti, raja semakin kehilangan selera makannya dan jatuh sakit.
“Apa yang membuat masakanmu tidak seenak biasanya?” tanya raja pada koki istana.
Koki pun menjelaskan, puteri bungsu memintanya untuk tidak menambahkan garam untuk menunjukkan betapa ia mencintai ayahnya seperti ia mencintai garam. Mulai saat itu, raja memahami betapa besar cinta puteri bungsunya selayaknya garam yang selalu melezatkan setiap masakan.
Baca juga: Istri Bekerja, Suami Wajib Bantu Tugas di Rumah
Itulah kisah yang selalu didengar penulis dan motivator bisnis asal Filipina, Zigfred Diaz, di masa kecilnya.
Dalam laman Everyday Wisdom, Diaz menunjukkan betapa besar peran garam alias salt dalam membangun pondasi rumah tangga ideal. Tapi garam yang satu ini bukan garam si bumbu dapur.
Diaz memaparkan, rumah tangga harmonis dapat dibangun dengan 4 langkah praktis yang ia sebut SALT alias garam.
S – Share
Setiap pasangan harus ingat, pernikahan merupakan proses penggabungan dua jiwa menjadi satu. Setiap rejeki dan anugerah yang didapat, harus dibagi untuk kebahagiaan berdua. Hilangkan segala bentuk keegoisan.
Berbagi dengan pasangan tak hanya seputar materi dan hal-hal fisik. Berbagi pengalaman dan keluh-kesah sehari-hari pun menjadi penghangat dalam hubungan rumah tangga.
Sharing juga berarti membagi rata kewajiban dan pekerjaan rumah tangga, sehingga tak memberatkan salah satu pihak.
A – Attention
Pacar kurang perhatian memang menyebalkan, apalagi kalau sudah resmi menjadi suami-istri.
Luangkan waktu kamu untuk mendengarkan keluh-kesahnya. Beri pendapat kamu untuk setiap permasalahan yang dia hadapi dan bantu dia untuk mencari solusinya.
Sesekali manjakan si dia, tunjukkan padanya bahwa dia orang yang paling istimewa dalam hidup kamu.
L – Live within your means
Tak sedikit perceraian terjadi akibat masalah finansial. Gaji pasangan yang tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari atau gaji istri lebih besar dari suami menjadi problem yang lazim dialami pasangan menikah.
Untuk mencegah timbulnya masalah keuangan rumah tangga, luangkan waktu untuk duduk tenang dan buat aturan pokok dalam anggaran rumah tangga yang harus dipatuhi. Lebih baik jika hal ini sudah kamu perbincangkan sebelum memasuki jenjang pernikahan.
Baca juga: Sedang Cari Pasangan Hidup? Kenali Dulu 5 Ciri Pria Pelaku KDRT
T – Trust
Kepercayaan merupakan dasar pondasi sebuah hubungan. Cemburu memang perlu, tapi bukan berarti selalu membuntuti pasangan seperti seorang intel.
Percayalah, jika kamu sungguh-sungguh mencintainya dan dapat menyayanginya dengan tulus, si dia tak akan lari kemana-mana.
Yuk, kita cintai pasangan masing-masing sebesar garam alias menerapkan S-A-L-T. *