TopCareerID

Kenali 3 Bahasa Tubuh Ini untuk Tahu Seseorang Berbohong atau Tidak

Ilustrasi berkata bohong.

Ilustrasi berkata bohong-lies. (dok. MultiRater Surveys)

Topcareer.id – Hati-hati kalau mau berbohong karena tanpa sadar sikap kamu akan menunjukkan tiga hal ini ketika berbohong.

Tiga kesalahan bahasa tubuh ini bisa menyiratkan akan kebohongan atau tidak bisa dipercaya. Seorang pakar perilaku, Vanessa Van Edwards pun membeberkan kode-kode tersebut dalam laman CNBC.

1. Menyembunyikan tangan

Apa yang kamu lakukan dengan tangan kamu sangat penting dalam kesan pertama. Jika tangan disembunyikan di bawah meja atau diletakkan dengan kaku di dalam saku, mungkin akan sulit bagi orang lain untuk memproses niat kamu. Ini bisa membuat kamu terlihat tidak jujur ​​atau tidak nyaman.

Berhati-hati pada kepalan tangan. Penelitian telah menemukan bahwa kepalan tangan adalah isyarat nonverbal negatif. Para peneliti di American Psychological Association menemukan bahwa manusia cenderung untuk menutup tinjunya ketika mereka merasa terancam atau merasakan konflik.

Baca juga: Setidaknya 1 dari 10 Pelamar Berbohong di Resume Mereka

Kiat: Jaga tangan tetap terlihat, rileks, dan ekspresif. Banyak ahli menyarankan agar tangan tetap terbuka, dengan telapak tangan pada sudut 45 derajat. Ini mengkomunikasikan kepada orang lain bahwa kamu terbuka dan jujur.

2. Gestur menenangkan diri

Apakah kamu secara tidak sadar menyentuh kalung kamu? Menggigit kuku? Bermain dengan rambut? Tindakan kecil ini disebut gerakan “menenangkan diri”.

Itu mengingatkan ketika kita masih bayi dan orang tua kita akan lembut menggosok punggung atau kepala kita dengan lembut demi menenangkan kita. Sebagai orang dewasa, kita masih terlibat dalam perilaku ini sebagai cara menurunkan kecemasan.

Dalam situasi di mana kita merasa gugup atau cemas, misalnya, kita mungkin melakukan hal-hal seperti: Menggosok bagian belakang lengan, meremas tangan dan menggigit bagian dalam pipi.

Baca juga: Kebohongan Ini Boleh Kamu Lakukan Saat Wawancara Kerja

Kiat: Sebelum acara atau percakapan apapun yang mungkin membuat kamu merasa gugup atau tidak nyaman, coba tenangkan diri dulu. Dengarkan lagu favorit atau pergi ke kamar kecil dan perlahan-lahan gosok bagian belakang leher dan lengan kamu.

3. Memalsukan kebahagiaan

Kebahagiaan palsu dan kebahagiaan nyata terlihat berbeda di wajah. Ekspresi wajah, juga dikenal sebagai “ekspresi mikro,” adalah jendela bagi jiwa. Ketika seseorang benar-benar bahagia, coba cek kerutan di sisi mata mereka, tampak berkaitan dan terangkat. Senyum palsu bisa terlihat sejauh satu mil.

“Di Science of People, laboratorium penelitian perilaku manusia yang saya pimpin, kami menguji senyum palsu melalui ‘Kuis Bahasa Tubuh’ virtual kami.  Dalam satu pertanyaan, kami menunjukkan kepada peserta senyum tulus yang tersembunyi di antara tiga senyum palsu. Sekitar 87 persen peserta dapat melihat senyum tulus,” tulis Vanessa dalam CNBC Make It.

Tindakan: Jangan mencoba memalsukannya. Hormati emosi otentik kamu dan jangan bersembunyi di balik kebahagiaan palsu. Jika Anda tidak senang dengan sesuatu, lebih baik memberi tahu orang lain, daripada mencoba “secara tidak langsung” berbohong. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version