Topcareer.id – Siapa yang pernah menonton film lawas “Kereta Api Terakhir”? Jika belum, kini kamu dapat menikmati film tersebut dengan kualitas yang bagus, karena sudah berhasil direstorasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm).
Film produksi Perusahaan Produksi Film Negara (PPFN) tahun 1981 ini dipilih untuk direstorasi karena dianggap kondisi copy film-nya sudah mengalami kerusakan parah. Kereta Api Terakhir juga dipandang memiliki nilai budaya tinggi.
Film arahan Mochtar Soemodimedjo yang diangkat dari novel karya Pandir Kelana ini merupakan salah satu film kolosal produksi dalam negeri yang melibatkan 15.000 pemain. Film ini mengisahkan perjuangan revolusi kemerdekaan Indonesia tahun 1945-1947.
“Film Kereta Api Terakhir merupakan salah satu film epik yang dianggap masih netral dan layak dijadikan referensi tentang sejarah perjuangan bangsa,” ungkap Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis Perusahaan Film Negara (PFN), Elprisdat di Jakarta, Rabu (18/12/2019).
Film nasional berusia 38 tahun ini berhasil direstorasi dengan durasi 120 menit dari durasi asli 170 menit. Kereta Api Terakhir juga telah lulus sensor Lembaga Sensor Film (LSF) dengan kualifikasi 13 tahun ke atas.
Sebelumnya, Pusbangfilm Kemendikbud juga telah merestorasi film Darah dan Doa pada tahun 2013, Pagar Kawat Berduri pada tahun 2017, dan Bintang Ketjil pada tahun 2018.
