Topcareer.id – Kemana kamu mengajak buah hati menghabiskan akhir pekan di dalam kota saat libur akhir tahun ini? Mal atau game centre biasanya menjadi pilihan untuk anak yang tinggal di kota besar.
Namun, sesekali, ajaklah si kecil mengenal sejarah dengan mengunjungi museum. Tak cuma melihat peninggalan sejarah, anak bisa mengikuti workshop yang mengasah kreativitas.
Dulu, berkunjung ke museum mungkin menjadi sesuatu yang nggak banget bagi buah hati kamu. Wajar, mengingat saat itu pemerintah belum terlalu serius dalam perawatan dan promosi museum.
Baca juga: Tak Main-main, Korea Selatan Gencar Kembangkan Wisata Ramah Turis Muslim
Sejarah Museum Wayang
Sebelum berubah fungsi menjadi Museum Wayang, bangunan seluas 990 m2 ini digunakan sebagai gereja pada 1640. Sejak 1808 gedung ini hancur akibat gempa bumi. Sempat beberapa kali beralih fungsi, hingga pada 13 Agustus 1975 Museum Wayang diresmikan mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin.
Berkunjung ke Museum Wayang yang berlokasi di Jl. Pintu Besar Utara no. 27, daerah Kota Tua, Anda dan buah hati bisa melihat koleksi wayang lokal dan dunia. Wayang atau puppet dari Inggris, Cina dan Thailand juga menghiasi display Museum Wayang.
Baca juga: Jadikan Makanan Favorit Wisatawan Asing Sebagai Peluang Usaha, Yuk!
Bukan sekadar melihat, museum yang memiliki koleksi sebanyak 5400 wayang ini menawarkan kegiatan yang bisa Anda dan si kecil lakukan. Kegiatan yang disediakan dapat diikuti dengan membayar seikhlasnya kepada sang pelatih. Berlatih gamelan, membuat replika wayang dari janur yang dililit pada kerangka kayu, belajar mendalang, dan banyak lagi.
Semua kegiatan yang diadakan Museum Wayang bisa kamu ikuti pada jam kerja museum. Selain itu, museum mengadakan pergelaran wayang secara periodik yang dapat dinikmati setiap minggu II, III, dan minggu terakhir pada pukul 10.00 dan 14.00 WIB.
Museum Wayang mendapat pengakuan dari UNESCO 7 November 2003 di Paris dengan identitas sebagai Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity. Wayang Indonesia juga telah diakui sebagai karya agung budaya dunia. Karcis masuknya hanya Rp 2.000 sampai Rp 5.000. *