Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 20, 2024
redaksi@topcareer.id
Info Beasiswa

UPH Gandeng BEI dan PT Sucor Sekuritas Hadirkan Galeri Investasi Untuk Mahasiswa dan Dosen

Untuk memfasilitasi mahasiswa dan dosen lebih memahami seputar pendanaan dan investasi, Universitas Pelita Harapan (UPH) menghadirkan pojok bursa yang diberi nama Galeri Investasi UPH. Fasilitas ini diresmikan pada 11 Desember 2019 di Gedung F UPH Kampus Lippo Village, oleh Rektor UPH – Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc., Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) – Hasan Fawzi, dan President Director PT Sucor Sekuritas Bagus Abimanyu Lulu, SE.,Ak., MA., CA., CPA. Fasilitas ini menjadi komitmen UPH dalam mendorong terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan mampu bersaing di nasional hingga global dalam bidang pendanaan dan investasi.

“Kami menyambut baik kolaborasi UPH dengan BEI dan Sucor melalui Galeri Investasi. Melalui fasilitas ini kita bisa melihat kebijakan dan perspektif seputar pasar modal baik nasional dan internasional. Tidak hanya teori namun juga aplikatif,” ungkap Rektor UPH menyambut antusias.

Usai peresmian, dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) terkait kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan UPH, BEI dan PT Sucor Sekuritas, mencakup program edukasi pendanaan dan investasi yang menghadirkan para professional dari BEI dan Sukor Sekuritas sebagai narasumber, fasilitas data untuk penelitian dan tugas akhir mahasiswa, serta program kegiatan lainnya seperi training penggunaan aplikasi online trading milik Sucor yaitu SPOT (Sucor Personal Online Trading), melakukan kelompok studi pasar modal, dan kunjungan ke IDX .
William Tjong, B.Sc., MBA., Ph.D. – Direktur Galeri Investasi UPH menyatakan bahwa Galeri Investasi ini dapat menjawab kebutuhan baik bagi mahasiswa maupun dosen.

“Di dalam Galeri Investasi, mahasiswa akan diberikan edukasi yang tepat mengenai pendanaan dan investasi yang benar dari beragam seminar. Para mahasiswa juga dapat membuat penelitian tugas akhir dengan memakai data bursa yang diakses dari website BEI, baik data real time maupun historis,” jelas William.

Hal ini juga sejalan dengan fokus dari PT BEI untuk mengenalkan pasar modal melalui galeri investasi dan kampus dianggap Hasan pilihan tepat dalam mengenalkan pasar modal kepada mahasiswa.

“UPH menjadi Galeri Investasi ke 54 ke-17 di banten. Total sudah ada 472 Galeri Investadi yang di resmikan diseluruh Indonesia. Dengan kerja sama 3 pihak, diharapkan dapat menambah pemahaman terkait layanan kebursaan. Tidak hanya pemahaman secara teori tetapi juga mahasiswa dan dosen bisa memulai berinvestasi secara bertahap hingga menjadi mahir. Mahasiswa juga bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat dengan difasilitasi oleh mitra bursa kami, serta menggali potensi penelitian seputar dinamika di industri keuangan,” terang Hasan.

Bagus menambahkan bahwa upaya pengenalan pasar modal ini dianggap sangat perlu untuk diberikan sejak muda, terlebih melihat penetrasi jumlah investor di Indonesia yang masih sangat kecil.

“per Oktober 2019, jumlah investor pasar modal baru 0.9% dari 268 juta penduduk di Indonesia. Angka ini masih sangat kecil, sehingga dengan Galeri Investasi ini diharapkan mampu menjadi sarana mengenalkan pasar modal di ranah akademisi, sekaligus mempraktekan langsung simulasi dan transaksi secara real. UPH merupakan institusi pendidikan ke-5 yang memiliki Galeri investasi hasil kolaborasi Sucor dan BEI,” jelas Bagus.

Selain manfaat bagi mahasiswa, dengan kemudahan akses data yang diberikan dapat menjadi sarana pendukung bagi dosen dalam melakukan Tri Dharma. Data bursa yang bisa diakses dapat dijadikan dosen sebagai bahan penelitian dan materi edukasi kepada mahasiswa maupun masyarakat, sehingga dapat menjadi bagian dari pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).

Kedepannya Galeri Investasi UPH juga akan berkolaborasi dengan Business Inkubasi UPH untuk memfasilitasi mahasiswa dalam mendapatkan pendanaan melalui program inkubasi BEI.

the authorRetno Wulandari

Leave a Reply