TopCareerID

4 Gaya Komunikasi Bisnis, Kamu yang Mana?

Ilustrasi skill nomor 1 yang dibutuhkan di berbagai industri, yakni keterampilan komunikasi.

Ilustrasi skill nomor 1 yang dibutuhkan di berbagai industri, yakni keterampilan komunikasi. (Sumber foto: Udemy.com)

Topcareer.id – Komunikasi yang baik di tempat kerja memengaruhi hasil finansial perusahaan. Perusahaan dari komunikasi internal yang buruk rata-rata mengalami kerugian lebih tinggi dibandingkan yang tidak.

Tantangan komunikasi yang dihadapi bisnis kecil mungkin tidak serumit atau semahal perusahaan besar, tetapi itu bisa merugikan kesehatan dan kesuksesan perusahaan secara keseluruhan jika tidak dikuasai dengan baik.

Mengutip thebalancesmb.com, Jumat (03/01/2020), ada empat jenis gaya komunikasi inti: Analitik, Intuitif, Fungsional, dan Pribadi. Berikut penjelasannya.

Komunikator analitik
Dikategorikan sebagai orang yang menyukai bagan dan data. Mereka fokus pada fakta dan proyeksi, suka mengutip angka dan statistik, dan cenderung mengandalkan pengambilan keputusan berbasis data.

Jika kamu seorang komunikator analitik, cobalah berlatih kesabaran dengan kolega yang mungkin tidak melacak hal-hal analitis. Pertimbangkan menyediakan ruang untuk beberapa waktu emosional dalam rapat, yang tidak mungkin berjalan seefisien yang kamu ingin.

Komunikator intuitif
Seorang pemikir besar cenderung menginginkan intinya terlebih dahulu tanpa banyak detail. Peninjauan proses langkah demi langkah justru dianggap tidak perlu.

Jika kamu seorang komunikator intuitif yang mengelola orang-orang analitik atau fungsional, minta mereka untuk memulai pertemuan mereka dengan ringkasan. Ini membantu mengarahkan semua orang dan membantu semua pihak yang terlibat untuk masuk ke halaman yang sama.

Komunikator fungsional
Mereka adalah orang proses. Mereka suka membagi tugas besar menjadi tugas yang lebih kecil, serta menyukai timeline, papan tulis, dan bagan.

Yang perlu kamu lakukan untuk meningkatkan gaya komunikasi ini, ingatlah bahwa beberapa orang terutama Komunikator intuitive, bisa merasa kewalahan dan macet dengan pendekatan metodis.

Ketika rapat dan berkomunikasi, biasakan memberi ringkasan tentang apa yang perlu orang lain ketahui di muka, dan menunjukkan detail utama. Dengan begini kamu akan lebih mampu menjaga perhatian semua orang di dalam tim.

Komunikator personal
Mereka menempatkan nilai tinggi pada perasaan dan hubungan emosional, dan menggunakan keterampilan interpersonal yang kuat untuk memahami orang lain.

Mereka tahu bahwa untuk mendapatkan dukungan dan kolaborasi membutuhkan kepercayaan, dan kepercayaan dibangun berdasarkan emosi daripada fakta.

Sebagai seorang komunikator personal, cobalah untuk mengerti bahwa tidak semua orang selalu ingin dekat denganmu. Beberapa rekan kerja mungkin menganggap hubungan yang emosional sebagai gangguan.

Terkait hal itu, tetaplah fokus pada membangun koneksi dengan mereka yang bersedia, sambil beri orang lain ruang yang mereka butuhkan untuk berhasil.

Editor: Feby Ferdian

Exit mobile version