TopCareerID

Pekerjaan yang Dianggap Paling Sulit di Bidang Psikologi

Parapsychologist sedang bekerja. (dok. Nexus Newsfeed)

Topcareer.id – Ada banyak pilihan profesi di bidang psikologi yang bisa kamu tekuni. Jadi bukan hanya psikolog klinis saja. Tapi, memang bidang psikologi ini tak seperti bidang kedokteran yang tampak lebih konkret.

Profesional kesehatan mental, atau dalam hal ini seperti seorang psikiater, dokter medis kesehatan mental, harus membuat diagnosis dari berbagai pedoman, tapi banyak di antaranya tidak jelas.

Hal ini membuat salah satu subbidang psikologi pada dasarnya sulit dipelajari dan dipraktikkan. Namun, beberapa bentuk psikologi berikut ini lebih sulit daripada yang lain.

Baca juga: Trik Bongkar Kepribadian Rekan Kerja yang Sesungguhnya

1. Parapsikologi

Dalam laman Online Psychology Degrees, pekerjaan bidang psikologi yang dinilai paling sulit nomor pertama adalah parapsikologi. Pada dasarnya, parapsikologi bahkan lebih tak jelas daripada praktik kesehatan mental “tradisional”. Bahkan sering dianggap paranormal.

Ini adalah studi tentang fenomena yang tidak dapat dikuantifikasi, seperti telepati, telekinesis, persepsi ekstrasensor, dan membaca pikiran. Karena keberadaan fenomena ini tidak diterima secara universal, parapsikolog harus beroperasi di bawah stigma tertentu.

Namun, bidang tersebut telah mendapatkan penghormatan di abad ke-21 karena setidaknya ada enam jurnal yang ditinjau oleh sejawat yang dihormati yang didedikasikan untuk parapsikologi.

Baca juga: Saran Kerja yang Tak Berlaku Lagi di 2020

2. Psikologi forensik

Praktisi psikologi forensik sering disebut profiler. Sering dengar? Mereka sering diagmbarkan di drama-drama kriminal di mana pekerjaan itu membutuhkan perhatian yang teliti terhadap detail dan seringkali tidak diketahui.

Pekerjaan itu mencakup bekerja dengan para korban kejahatan dan mencari tahu bagaimana para penjahat itu sendiri beroperasi. Sudah lazim bagi kesehatan mental dan kehidupan korban kejahatan untuk bergantung pada ketekunan dan keakuratan psikolog forensik. Para profesional ini juga harus mendapatkan gelar tambahan dalam psikologi klinis sebelum mulai bekerja di bidangnya.

Baca juga: Ini Beda Networking dengan Nepotisme

3. Mereka yang fokus pada gangguan langka

Coba bayangkan kamu seorang psikolog dan memiliki pasien dengan serangan panik di kantor hanya karena melihat empat lukisan indah yang terpajang di dinding. Bingung nggak tuh? Kecuali kamu memang pernah mendengar tentang Stendhal Syndrome. Kamu akan bingung juga.

Psikolog di abad ke-21 memiliki alat yang lebih baik, tentu saja, daripada rekan-rekan abad ke-19 mereka, tetapi ada psikosis baru dan kondisi kesehatan mental lainnya yang ditemukan sepanjang waktu.

Studi tentang kondisi dan penyakit-penyakit mental langka secara ekstrem menghampiri para profesional kesehatan mental tetapi itu juga sangat diperlukan untuk bidang psikologi untuk terus tumbuh. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version