TopCareerID

Begini Menjawab Waktu Jeda Tak Kerja di CV atau Resume

Topcareer.id – Apapun bisa terjadi dalam hidup. Pilih jeda kerja karena merawat orangtua dan keluarga, atau pergi keliling dunia. Apapun situasinya, hal itu bisa jadi sulit dijelaskan kepada perekrut mengapa kamu memiliki beberapa waktu jeda dalam resume atau CV-mu.

Kalau kamu tak bisa jelaskan dengan baik, maka gagal sudah peluangmu untuk menapaki pekerjaan baru. Tapi, menurut penelitian ResumeGo, pelamar yang bisa menjelaskan ada waktu bolong mereka tak kerja selama tiga tahun atau lebih menerima sekitar 60% lebih banyak wawancara. Jadi, bagaimana menjawab masalah satu ini?

Selalu katakan yang sebenarnya

Menurut Christina Matino, penulis The Ladders, ketika ditanya oleh manajer perekrut mengapa kamu mengambil jeda, jawaban terbaik adalah jujur. Berbohong hanya akan kembali menghantuimu di masa depan.

“Pengangguran bisa saja terjadi. Jadi jujur ​​tentang situasimu memberi perusahaan rasa integritas dan kepercayaan diri darimu. dua karakteristik yang dicari setiap majikan,” kata Nicole Williams, seorang ahli karier dalam sebuah artikel untuk Monster.com.

Baca juga: Ada Isu PHK? Selamatkan Diri Kamu dengan 5 Tips Ini

Jika di-PHK

Jika kamu dipecat karena kurangnya keahlian, mungkin sulit untuk menjelaskannya kepada perusahaan. Namun, jika kamu diberhentikan karena perampingan perusahaan, akan sangat membantu untuk memberikan informasi mengenai mengapa mereka melakukan perampingan.

“Pastikan untuk menyebutkan kekuatanmu selama bekerja di perusahaan. Dan tak lupa berikan juga referensi yang dapat mendukung kemampuanmu untuk bekerja dengan baik,” tulis Matino.

Jika untuk membantu anggota keluarga yang sakit atau menjadi orang tua yang tinggal di rumah

Kita semua adalah manusia. Sebagai akibatnya, kadang-kadang kita perlu mengambil jeda dari pekerjaan untuk merawat keluarga. Sebagian besar perusahaan memahami kejadian hidup ini. Jujur tentang kesenjangan ini kemungkinan besar akan dihormati. Pastikan untuk menyebutkan bahwa periode waktu ini telah berakhir dan kamu bersemangat untuk kembali bekerja.

Baca juga: Apa Beda Dipecat dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)?

Selalu cantumkan hal-hal positif

“Apapun alasanmu mengambil cuti, selalu akhiri pembicaraan dengan nada positif. Misalnya, jika kamu melakukan perjalanan dunia selama setahun, perhatikan bagaimana hal itu membuatmu menjadi individu yang lebih berbudaya, berpengetahuan luas,” kata Matino.

Jika memungkinkan, cobalah menceritakan kembali apa yang kamu pelajari dan pengalamanmu kembali ke pekerjaan yang diinginkan. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version