TopCareerID

Waspada! Orang Bisa Terinfeksi Virus Korona Lebih dari Sekali

Topcareer.id – Virus korona kini telah menginfeksi lebih dari 20.000 orang di seluruh dunia. Komisi Kesehatan China melaporkan, Minggu (2/2/2020), 475 orang pulih dari infeksi dan 361 meninggal dunia. Namun, orang yang sembuh diperingatkan bahwa virus ini bisa kembali sewaktu-waktu.

 Zhan Qingyuan, Direktur Pencegahan dan Perawatan Radang Paru-Paru di Rumah Sakit Persahabatan China-Jepang, mengatakan bahkan orang yang sudah pulih mungkin tidak kebal terhadap virus.

“Untuk pasien yang telah sembuh, ada kemungkinan kambuh. Antibodi akan dihasilkan, namun pada individu tertentu, antibodi tidak dapat bertahan selama itu,” katanya dalam briefing, seperti dilansir dari laman Business Insider.

Risiko terkena infeksi berulang

Keluarga virus korona yang lebih besar mencakup virus yang menyebabkan SARS, MERS, dan flu biasa. Sebagian besar virus korona menyebabkan infeksi saluran pernapasan ringan, sedang, dan berat– termasuk jenis baru, menyebar ke manusia dari hewan.

Baca juga: Wabah Korona, Apple Tunda Penjualan 1 Juta iPhone

Ketika virus memasuki tubuh manusia, virus itu mencoba menempel dan mengambil alih sel inang. Sebagai tanggapan, sistem kekebalan tubuh kita menghasilkan antibodi: protein yang mengenali dan menghilangkan virus.

Begitulah cara manusia menjadi kebal terhadap penyakit tertentu. Anak-anak yang terjangkit cacar air, misalnya, kebal terhadap penyakit ini saat dewasa. Vaksin adalah cara lain untuk mengembangkan kekebalan.

“Dengan banyak penyakit menular, seseorang dapat mengembangkan kekebalan terhadap jenis tertentu setelah terpapar atau terinfeksi,” kata Amira Roess, seorang profesor Kesehatan Global dan Epidemiologi di Universitas George Mason, mengatakan kepada Business Insider.

Baca juga: Pilih Tempat Duduk Ini di Pesawat untuk Hindari Terinfeksi Korona

“Seringkali, orang itu tidak akan sakit lagi setelah paparan berikutnya. Mengenai jenis virus korona spesifik ini, para ilmuwan berupaya menjawab pertanyaan ini.”

Dokter dan ahli virologi belum cukup tahu tentang virus korona Wuhan untuk mengatakan apakah manusia mengembangkan kekebalan penuh setelah mereka tertular penyakit. Menurut Zhan, dokter tidak yakin bahwa antibodi pasien berkembang kuat atau tahan lama untuk mencegah mereka tertular penyakit lagi.

Virus juga dapat bermutasi dengan cepat, jadi kekebalan terhadap satu jenis tidak menjamin kekebalan terhadap jenis lainnya.

‘Ancaman serius’ ketika wabah virus korona tumbuh

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan wabah virus korona sebagai darurat kesehatan global minggu lalu. Presiden Tiongkok Xi Jinping menyebutnya sebagai “ancaman besar.”

Ahli kesehatan masyarakat mendesak warga untuk tidak panik, dan sebagai gantinya menyarankan agar individu mengambil langkah pencegahan sehari-hari untuk mengurangi risiko penyakit, termasuk peningkatan mencuci tangan, menghindari menyentuh wajah seseorang, dan menjauh dari orang yang sakit. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version